Malaysia akan memberlakukan lockdown total karena kasus COVID-19 harian naik menjadi lebih dari 8.000, pemerintah mengumumkan hari Jumat (28/5).
Pada fase pertama, 1 hingga 14 Juni, semua sektor sosial dan ekonomi tidak akan diizinkan beroperasi kecuali untuk layanan ekonomi penting, kata Kantor Perdana Menteri dalam pernyataan.
"Dengan peningkatan dramatis baru-baru ini dalam kasus harian yang menunjukkan tren meningkat, kapasitas rumah sakit di seluruh negeri untuk merawat pasien COVID-19 semakin terbatas," kata pernyataan itu. "Pemerintah akan memastikan sistem kesehatan masyarakat tidak runtuh dan berbagai dukungan dan bantuan akan diberikan kepada kementerian kesehatan untuk meningkatkan kapasitas rumah sakit di seluruh negeri."
BACA JUGA: Malaysia Cari Sukarelawan Medis Sementara Kasus COVID MelonjakPemerintah juga mengatakan akan berupaya meningkatkan vaksinasi dan mengumumkan paket bantuan bagi masyarakat dan sektor ekonomi yang terimbas lockdown. Jika kasus harian menunjukkan tren penurunan setelah 14 hari, negara akan memasuki fase kedua lockdown selama empat minggu, di mana beberapa kegiatan ekonomi akan diizinkan beroperasi.
Malaysia telah mengalami lonjakan penularan baru COVID-19 dalam beberapa pekan ini. Rekor tertinggi 8.290 dilaporkan Jumat sehingga total nasional 549.514. 61 kematian lagi dilaporkan, sehingga korban tewas menjadi 2.552.
Sistem perawatan kesehatan negara itu di bawah tekanan dengan 72.823 kasus aktif dirawat, 808 di antaranya dalam perawatan intensif dan 403 membutuhkan bantuan pernapasan. [ka/pp]