Macron: Ada Jalan untuk Redakan Ketegangan Rusia-Ukraina

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengadakan pembicaraan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Kyiv, Ukraina, Selasa (8/2).

Presiden Prancis Emmanuel Macron, Selasa (8/2) mengatakan bahwa masih ada jalan untuk meredakan ketegangan terkait konflik Rusia seputar masalah Ukraina, setelah melakukan diplomasi bolak-balik antara Moskow dan Kyiv.

Macron mengadakan pembicaraan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Kyiv sehari setelah pertemuan lima jam di Kremlin dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, ketika pihak Barat berupaya meredakan kekhawatiran atas serangan Moskow terhadap bekas negara bagian Uni Soviet itu.

Pemimpin Prancis mengatakan, dia kini melihat "kemungkinan" pembicaraan yang melibatkan Moskow dan Kyiv seputar konflik yang berlarut-larut di Ukraina timur, dan juga "solusi praktis dan konkret" guna menurunkan ketegangan antara Rusia dan Barat.

"Kita tidak dapat meremehkan ketegangan yang saat ini kita alami," kata Macron dalam sebuah konferensi pers bersama setelah bertemu Zelensky.

"Kita tidak dapat menyelesaikan krisis ini dalam beberapa jam pembicaraan," Presiden Prancis itu menambahkan.

"Ini membutuhkan berhari-hari dan berminggu-minggu serta berbulan-bulan untuk kita bisa melangkah maju," ujarnya.

BACA JUGA: Bertemu Kanselir Jerman, Biden Bahas Krisis Ukraina

Macron menyampaikan Putin telah mengatakan kepadanya bahwa Rusia "tidak akan menjadi sumber eskalasi," dalam situasi itu, meskipun lebih dari 100.000 tentara dikerahkan termasuk perlengkapan dan peralatan militer di perbatasan Ukraina.

Dengan jaminan itu di tangan, Macron mendarat Selasa malam di Berlin dimana dia dijadwalkan untuk memberi briefing kepada Presiden Polandia Andrzej Duda dan Kanselir Jerman Olaf Scholz, yang baru saja kembali dari Washington.

Para pemimpin Eropa itu bertemu dalam forum yang disebut format Weimar, diharapkan dapat membentuk sebuah front persatuan.

Zelensky mengatakan dia berharap pembicaraan terpisah melibatkan pejabat tinggi di Berlin hari Kamis itu dapat membuka jalan bagi pertemuan puncak dengan para pemimpin Ukraina, Rusia, Prancis dan Jerman yang bertujuan untuk menghidupkan kembali rencana perdamaian yang macet terkait konflik Kiev dengan separatis yang didukung Moskow.

Putin -- yang telah menuntut jaminan keamanan menyeluruh dari NATO dan Amerika Serikat -- mengatakan setelah pembicaraannya dengan Macron bahwa Moskow akan "melakukan segalanya untuk menemukan kompromi yang sesuai bagi semua pihak".

Presiden Rusia itu mengatakan beberapa proposal yang diajukan Macron dapat "membentuk dasar untuk langkah lebih lanjut" dalam upaya meredakan krisis di Ukraina, namun dia tidak memberikan rincian lebih lanjut. [mg/jm]