Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad hari Selasa (13/11) mengecam keras pemimpin Myanmar, Aung San Suu Kyi dalam caranya menangani krisis etnis yang memicu pembunuhan massal dan pengungsian lebih dari 700.000 warga Muslim Rohingya melarikan diri dari negaranya.
Mahathir mengatakan, Suu Kyi peraih hadiah Nobel perdamaian itu “mencoba untuk membela pihak yang tidak dapat dibela", dengan membenarkan kekerasan oleh pasukan keamanan Myanmar terhadap warga Rohingya di negara bagian Rakhine.
Ratusan ribu warga Rohingya telah melarikan diri ke negara tetangga Bangladesh sejak Agustus 2017.
BACA JUGA: Amnesty International Lucuti Penghargaan Suu KyiDitanya mengenai krisis Rohingya di Myanmar pada konferensi pers di sela-sela KTT Asia Tenggara di Singapura, Mahathir mengatakan, sebagai mantan tahanan politik, Suu Kyi seharusnya memahami tentang penderitaan.
Tidak biasa bagi para pemimpin kelompok 10 negara ASEAN untuk saling mengecam satu sama lain. (ps/al)