Semakin banyak keluarga muda Amerika menjalankan gaya hidup berumah tangga seperti yang dilakukan generasi kakek nenek mereka.
Semakin banyak orang Amerika menanam sendiri sayuran untuk kebutuhan mereka, menjahit baju sendiri, dan menjalankan gaya hidup berumah tangga seperti yang dilakukan generasi kakek nenek mereka. Walaupun belum ada data yang pasti, sebagian pakar mengatakan, gaya hidup semcam ini kian populer di kalangan orang berumur di bawah 40 tahun, seperti yang dilakukan keluarga pasangan muda Kline dan Delanoy.
Shannon Kline dan puterinya, Alice, memetik sayur-mayur, panen terakhir musim panas dari kebun sayur mereka, sementara suaminya, Geoff Delanoy, menggemburkan tanah untuk tanaman musim gugur.
Kehidupan keluarga yang tinggal di Baltimore ini selalu dekat dengan alam.
“Kami suka bertanam sayuran untuk dikonsumsi sendiri, karena kami bisa tahu apa yang masuk ke mulut kami, apa yang dimakan keluarga kami,” papar Kline.
Kline juga menjahit sendiri baju bagi kedua puterinya yang masih kecil.
“Bahan katun organik ini benar-benar lembut dan bagus untuk kulit kedua anak saya yang masih kecil. Mereka senang saya membuat baju mereka. Puteri sulung saya mengatakan kepada saya bahwa ia sangat bangga ibunya membuat pakaian untuknya,” tambahnya.
Ia juga menjahit dan menjual baju anak-anak lewat internet dan di pameran-pameran kerajinan tangan.
Dengan menjalankan bisnis di rumah, ia bisa meluangkan waktu dengan kedua puterinya.
Hari ini, ia menggunakan sebagian waktu luang itu dengan meramu losyen untuk kulit bersama Alice.
“Apa yang kami lakukan di sini adalah mengerjakan semuanya sendiri. Tentu saja ini bermanfaat, karena saya melakukannya bersama keluarga.Masa-masa seperti ini tidak mungkin terulang, dan akan selalu dikenang anak-anak saya ketika mereka dewasa,” paparnya lagi.
Kline merupakan salah satu dari kalangan muda Amerika yang menganut gaya hidup yang terpusat di rumah sebagaimana dijalankan generasi kakek nenek mereka.
Penulis budaya Emily Matchar mengatakan dalam wawancara lewat Skype bahwa ia sedang menulis buku mengenai gaya hidup yang disebutnya “New Domesticity.”
“Orang menghabiskan banyak waktu di komputer, padahal ada banyak hal sangat indah dan menarik yang bisa dilakukan dengan tangan kita, mungkin dengan melakukan sesuatu yang nampaknya kuno atau yang menghubungkan kita dengan generasi-generasi lama,” tuturnya.
Pakar sosiologi Betsy Greer mengatakan bahwa hubungan dengan generasi lama merupakan kunci gaya hidup yang kian populer ini.
“Gaya hidup ini membuat kita saling berhubungan, karena kita punya waktu untuk berpikir sambil melakukannya, dan itu menghubungkan kita dengan orang-orang lainnya,” ujarnya.
Shannon Kline setuju. Ia mengatakan, “Saya bertemu banyak perempuan yang menjahit sendiri baju-baju, mengolah makanan sendiri, dan berkebun, dan mereka suka melakukannya.”
Itu adalah perasaan yang bagi banyak orang Amerika nampaknya telah sirna dalam dunia yang serba cepat seperti sekarang ini.
Shannon Kline dan puterinya, Alice, memetik sayur-mayur, panen terakhir musim panas dari kebun sayur mereka, sementara suaminya, Geoff Delanoy, menggemburkan tanah untuk tanaman musim gugur.
Kehidupan keluarga yang tinggal di Baltimore ini selalu dekat dengan alam.
“Kami suka bertanam sayuran untuk dikonsumsi sendiri, karena kami bisa tahu apa yang masuk ke mulut kami, apa yang dimakan keluarga kami,” papar Kline.
Kline juga menjahit sendiri baju bagi kedua puterinya yang masih kecil.
Ia juga menjahit dan menjual baju anak-anak lewat internet dan di pameran-pameran kerajinan tangan.
Dengan menjalankan bisnis di rumah, ia bisa meluangkan waktu dengan kedua puterinya.
Hari ini, ia menggunakan sebagian waktu luang itu dengan meramu losyen untuk kulit bersama Alice.
“Apa yang kami lakukan di sini adalah mengerjakan semuanya sendiri. Tentu saja ini bermanfaat, karena saya melakukannya bersama keluarga.Masa-masa seperti ini tidak mungkin terulang, dan akan selalu dikenang anak-anak saya ketika mereka dewasa,” paparnya lagi.
Kline merupakan salah satu dari kalangan muda Amerika yang menganut gaya hidup yang terpusat di rumah sebagaimana dijalankan generasi kakek nenek mereka.
Penulis budaya Emily Matchar mengatakan dalam wawancara lewat Skype bahwa ia sedang menulis buku mengenai gaya hidup yang disebutnya “New Domesticity.”
“Orang menghabiskan banyak waktu di komputer, padahal ada banyak hal sangat indah dan menarik yang bisa dilakukan dengan tangan kita, mungkin dengan melakukan sesuatu yang nampaknya kuno atau yang menghubungkan kita dengan generasi-generasi lama,” tuturnya.
Pakar sosiologi Betsy Greer mengatakan bahwa hubungan dengan generasi lama merupakan kunci gaya hidup yang kian populer ini.
“Gaya hidup ini membuat kita saling berhubungan, karena kita punya waktu untuk berpikir sambil melakukannya, dan itu menghubungkan kita dengan orang-orang lainnya,” ujarnya.
Shannon Kline setuju. Ia mengatakan, “Saya bertemu banyak perempuan yang menjahit sendiri baju-baju, mengolah makanan sendiri, dan berkebun, dan mereka suka melakukannya.”
Itu adalah perasaan yang bagi banyak orang Amerika nampaknya telah sirna dalam dunia yang serba cepat seperti sekarang ini.