Sebanyak 200 personel kepolisian tambahan dari Kenya telah tiba di Haiti, pada Selasa (16/7), untuk memperkuat misi PBB yang dipimpin negara Afrika Timur itu untuk memerangi geng-geng bersenjata yang telah mengambil alih sebagian wilayah Haiti.
Mereka tiba hampir sebulan setelah kontingen pertama sebanyak 200 polisi mendarat di Ibu Kota Port-au-Prince, di mana geng-geng di sana menguasai setidaknya 80% wilayah kota itu.
Pekan lalu, Dewan Keamanan PBB mengutuk keras “tingkat kekerasan bersenjata ekstrem” di Haiti, yang merusak keamanan di negara dan kawasan tersebut.
Pihak berwenang tidak bersedia memberikan rincian penugasan polisi Kenya atas alasan keamanan.
Wartawan kantor berita Associated Press melihat mereka berpatroli di area-area di dekat bandara internasional utama yang baru dibuka kembali pada Mei lalu, setelah peningkatan kekerasan geng memaksanya tutup selama hampir tiga bulan.
BACA JUGA: Warga Haiti yang Kelaparan Dambakan Pulihnya Kehidupan“Kami senang bisa bekerja berdampingan dengan polisi Kenya,” kata Normil Rameau, kepala kepolisian nasional Haiti yang baru, sesaat setelah mereka tiba. “Atas nama pemerintah, kami menyambut mereka dengan hangat.”
Semakin banyak personel keamanan dari Kenya yang diperkirakan akan tiba dalam beberapa minggu dan bulan ke depan, yang nantinya akan diikuti oleh polisi dan tentara dari Bahamas, Bangladesh, Barbados, Benin, Chad dan Jamaika, hingga mencapai total 2.500 personel.
Mereka akan diterjunkan secara bertahap dengan biaya mencapai $600 juta (sekitar Rp9,6 triliun) per tahun, menurut Dewan Keamanan PBB.
Misi pimpinan Kenya itu bertujuan untuk mendukung Kepolisian Nasional Haiti, yang masih kekurangan personel dan dana, di mana hanya terdapat sekitar 10.000 polisi aktif di kala negara itu berpenduduk lebih dari 11 juta jiwa.
Misi itu juga ditujukan untuk menumpas geng-geng bersenjata yang dituduh telah membunuh lebih dari 4.450 orang pada tahun lalu dan melukai 1.668 orang lainnya, menurut PBB, lebih dari dua kali lipat jumlah tahun lalu. Lebih dari 1.500 orang tewas atau terluka dalam tiga bulan pertama tahun ini.
Meskipun sebagian warga Haiti menyambut baik kedatangan polisi Kenya, sebagian lainnya tetap waspada. [rd/ab]