Makin Banyak Warga Filipina Ragukan 'Perang Narkoba' Duterte

Warga Filipina melakukan demonstrasi dengan membakar kubus bergambar Presiden Rodrigo Duterte dalam aksi di luar istana Presiden di Manila, 21 September lalu.

Sebuah jajak pendapat baru menunjukkan, lebih dari setengah jumlah warga Filipina yang disurvai meyakini polisi secara tidak semestinya membunuh banyak orang yang ditangkap dalam aksi penumpasan narkoba yang digelar pemerintah.

Polisi sebelumnya melaporkan, mereka membunuh 3.850 tersangka pengedar narkoba yang diduga melawan saat ditangkap selama perang terhadap narkoba yang digelar Duterte sejak 15 bulan lalu.

Namun sebuah jajak pendapat baru yang dilakukan Social Weather Stations dan dirilis Rabu mengatakan, 54 persen dari 1200 orang yang disurvai mengatakan, banyak di antara mereka yang dibunuh polisi tidak memberikan perlawanan sama sekali. Sekitar 25% responden lainnya menyatakan tidak memiliki pendapat.

Empat puluh sembilan persen mereka yang dimintai pendapatnya mengatakan, banyak di antara mereka yang dibunuh polisi bukanlah pengedar narkoba.

Jajak pendapat yang dilangsungkan 23 hingga 26 Juni ini merupakan petunjuk pertama yang mengindikasikan bahwa mayaoritas warga Filipina tidak senang atas aksi penumpasan pemerintah terhadap narkoba, yang telah dikritik kelompok-kelompok HAM dan para pemimpin dunia. [ab/uh]