Ketua delegasi Maladewa dalam konferensi iklim PBB, Kamis (13/12), mempertanyakan hasil pertemuan tahunan itu. Maladewa menilai pertemuan itu gagal untuk membuahkan hasil yang berarti.
Mantan Presiden Maladewa Mohamed Nasheed menghadiri pembicaraan PBB ke-24 itu, yang tahun ini diadakan di Polandia dan akan berakhir pada Jumat (14/12). Setelah hampir dua pekan, perunding dari hampir 200 negara belum juga menyetujui aturan penerapan perjanjian Paris 2015 untuk memerangi pemanasan global.
Menurut Nasheed, ada kebutuhan mendesak untuk menerapkan seruan perjanjian Paris guna menjaga pemanasan global tidak lebih dari 1,5 derajat Celcius dalam abad ini. Tanpa itu, katanya, keberadaan Maladewa, negara kepulauan di Samudera Hindia, akan terancam.
Ia mengatakan ketiadaan kesepakatan di Katowice hanya akan memperburuk situasi. Ia menambahkan, negara berusia ribuan tahun di Samudra Hindia itu ingin hidup "di tanah air sendiri, kami ingin hidup bersama komunitas kami, dengan budaya kami, dengan rakyat kami." [ka]