Manajer Kampanye Trump Serahkan Data Jajak Pendapat Kampanye ke Agen Rusia

Paul Manafort, mantan ketua kampanye Presiden Donald Trump, meninggalkan Pengadilan Distrik Federal di Washington, 23 Mei 2018. (Foto: dok).

Paul Manafort, yang memimpin kubu kampanye kepresiden Trump selama beberapa bulan pada pertengahan 2016, menyerahkan data hasil jajak pendapat terkait kampanye dengan seseorang yang memiliki hubungan dengan dinas intelijen Rusia, kata sebuah dokumen yang diajukan ke pengadilan, Selasa.

Pengungkapan baru itu menambahkan bukti bahwa kubu kampanye Trump kemungkinan berusaha berkoordinasi dengan Rusia selama masa kampanye kepresidenan 2016, meski para jaksa federal masih belum bisa membuktikan adanya konspirasi dalam kampanye tersebut,

Tim investigasi jaksa khusus Robert Mueller mengatakan, Manafort telah berbohong kepada mereka mengenai penyerahan data itu. Namun Manafort membantah tuduhan tersebut. Ia mengatakan ia lupa mengenai hal itu karena situasi kampanye yang sibuk dan rumit. Dokumen pengadilan menyatakan, Manafort berhubungan Konstantin Kilimnik, seorang asal Ukraina yang merupakan mantan mitra bisnisnya, yang dicurigai tim Mueller memiliki hubungan dengan dinas intelijen Rusia.

Tim Mueller sedang menyelidiki campur tangan Rusia dalam pemilu 2016, dan tuduhan baru terhadap Manafort ini memperkokoh dugaan bahwa informasi yang diserahkannya ke Kilimnik membantu usaha Rusia itu. Masyarakat intelijen AS telah menyimpulkan, Rusia berusaha mengganggu pemilu itu dengan tujuan membantu Trump memenangkan persaingan merebut kursi kepresidenan.

Tim Mueller menyatakan Manafort sejauh ini diketahui telah berbohong mengenai sedikitnya lima hal, termasuk hubungannya dengan Kilimnik. Tim itu juga sedang menyelidiki apakah Trump, sebagai presiden, berusaha menghalangi penyelidikan itu. [ab]