Selama hampir 30 tahun, Robert Barron telah membuat prostetik silikon untuk orang-orang yang kehilangan anggota tubuh atau sebagian wajah mereka karena sakit atau cedera. Pasien-pasiennya termasuk penyintas kanker dan penyintas bunuh diri - dan bahkan seorang anak perempuan yang telinganya digigit rakun.
Barron telah membuat wajah tiruan sepanjang hidupnya. Karirnya dimulai pada 1960an, ketika bekerja sebagai ilustrator di sebuah majalah Angkatan Laut AS.
Ia kemudian bergabung dengan CIA, di mana ia menggunakan keterampilan artistiknya untuk membuat replika dokumen. Dari situ, ia menjadi pakar penyamaran, bekerja dengan wig dan masker dan prostetik khusus.
Ketika ia keluar dari CIA pada 1993, ia memanfaatkan keterampilannya. "Apabila kita bisa mengubah identitas seseorang, maka kita bisa memberikan identitas itu lagi kepada orang-orang yang wajahnya cacat," tutur Barron.
Selama melakukan pekerjaan ini, Barron telah membantu ribuan pasien. Salah seorang diantaranya adalah Wayne Gearhart dari West Virginia. Gearheart adalah seorang penyintas kanker yang kehilangan hidungnya karena penyakit itu.
"Ada tumor di rongga sinus saya, dan jika tidak diangkat, mungkin akan menyebar. Karena itu, semua hidung saya diangkat agar semua tumornya terangkat. Tapi wajah saya akan diperbaiki segera. Sekeluarnya dari sini, saya akan tersenyum," ujar Gearhart.
Tugas utama Barron adalah membuat prostesis khusus yang realistis. Maka, pengepasan adalah bagian krusial dari pekerjaannya. Warna dari prostesis harus cocok dengan warna kulit pasien.
Barron mengatakan ia memperlajari teknik ini dari para pakar seperti penata rias wajah Hollywood John Chambers, yang bekerja dalam film "Planet of the Apes" tahun 1968 dan pernah bekerja dalam beberapa proyek CIA.
BACA JUGA: Lengan Prostetik dengan Harga Terjangkau Ubah Kehidupan di Pakistan"Realisme adalah teknik ideal untuk membuat sesuatu terlihat sebagaimana mestinya. Telinga, mata, hidung, bagian tengah wajah, seluruh wajah," kata Barron.
Barron mengatakan bahwa Chambers pernah mengajaknya bekerja di Hollywood, tetapi ia tolak.
Ia mengatakan sumber kebahagiaan dan inspirasi terbesarnya adalah para pasien yang lebih membutuhkannya ketimbang aktor Hollywood. [vm]