Mantan Direktur CIA Ancam akan Tuntut Trump

John Brennan, mantan direktur Dinas Intelijen Pusat Amerika (CIA)

Mantan direktur Dinas Intelijen Pusat Amerika (CIA) hari Minggu (19/8) mengancam akan menuntut Presiden Trump untuk mencegahnya mencabut security clearance dari sejumlah pejabat dan mantan pejabat lain yang mengecam kebijaksanaannya.

Security clearance adalah surat keterangan keamanan tingkat tinggi yang memungkinkan seseorang mengakses informasi keamanan nasional atau masuk ke tempat-tempat tertentu di dalam gedung pemerintah.

“Saya akan melakukan apapun yang bisa saya lakukan untuk mencegah pelanggaran-pelanggaran seperti ini di masa depan, dan kalau ini berarti saya harus melakukannya lewat pengadilan, saya akan melakukannya,” kata Brennan.

“Karena security clearance dan reputasi saya kini diseret kedalam lumpur, dan kalau ini adalah harga yang harus saya bayar untuk mencegah Donald Trump melakukan hal ini pada orang lain, bagi saya ini hanya soal kecil,” kata Brennan dalam wawancara dengan stasiun televisi NBC hari Minggu.

Trump mencabut security clearance Brennan minggu lalu, karena ia merasa harus melakukan sesuatu tentang apa yang

disebutnya sebagai penyelidikan “yang tidak adil” atas tuduhan adanya kolusi antara tim suksesnya dalam pemilihan presiden tahun 2016 dengan campur tangan Russia.

Trump mengatakan yakin bahwa Brennan, yang menjadi direktur CIA dalam masa pemerintahan Presiden George W. Bush dan Barack Obama, adalah salah seorang yang bertanggung jawab atas penyelidikan itu.

Brennan adalah salah satu diantara sekelompok pejabat intelijen yang berbicara dengan Trump sebelum ia dilantik menjadi presiden, tentang adanya bukti campur tangan Russia dalam pemilu 2016.

Presiden Trump mengatakan ia sedang mempertimbangkan akan mencabut security clearance dari sembilan orang pejabat dan mantan pejabat senior intelijen lainnya.

Lebih dari 75 orang pejabat intelijen telah berbicara secara terbuka dan mengatakan mereka punya hak untuk mengritik kebijaksanaan pemerintah tanpa harus membayar penalti untuk itu.

Brennan, direktur CIA dalam masa jabatan presiden Barack Obama belakangan ini muncul hampir tiap hari di televisi sebagai salah seorang pengecam Trump yang paling keras.

Ia menyebut tingkah laku Trump dalam wawancara pers bersama Presiden Rusia Vladimir Putin di Helsinki sebagai “pengkhianatan.”

Pengacara Trump, bekas walikota New York Rudy Giuliani, mengatakan dalam wawancara televisi hari Minggu, tuduhan Brennan bahwa Presiden Trump melakukan pengkhianatan adalah suatu “hal yang sangat luar biasa,” dan mengatakan, Brennan tidak punya bukti bahwa Trump telah berkomplot dengan Putin. [ii]