Suratkabar Wall Street Journal pertama kali melaporkan pernyataan Woolsey dan memasang video wawancara dengannya Jum’at malam lalu (24/3). Juru bicara Flynn mengatakan klaim Woolsey itu "tidak benar" dan "tidak ada diskusi semacam itu."
Dalam wawancara dengan Wall Street Journal, Woolsey mengatakan ia berada di tengah-tengah diskusi antara pejabat-pejabat Turki dan anggota-anggota perusahaan Flynn, Flynn Intel Group, pada 19 September malam di hotel Essex House di New York.
Woolsey mengatakan pembahasan itu umumnya mencakup soal pemindahan ulama Fethullah Gulen dari Amerika tanpa melalui proses ekstradisi yang panjang, meskipun ia tidak menguraikan rencana rinci pemindahan ulama tersebut.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah mengupayakan ekstradisi Gulen dari Amerika setelah menuduh ulama itu berada di balik upaya kudeta yang gagal pada musim panas lalu. Pemerintah Amerika telah menolak permintaan itu, dan Gulen, yang tinggal di Pennsylvania dan telah menjadi penduduk tetap, menyangkal terlibat dalam upaya kudeta itu.
Woolsey menggambarkan diskusi itu sebagai "saling tukar pandangan, tetapi mengenai hal sangat serius yang jelas merupakan pelanggaran undang-undang." Meskipun demikian Woolsey mengatakan bahwa diskusi itu “tidak berkembang menjadi rencana rinci untuk melakukan tindakan kejam” terhadap Gulen. [em]