Jaksa Agung Amerika Jeff Sessions telah menarik diri dari tugas memimpin penyelidikan federal tentang tuduhan bahwa Rusia campur tangan dalam pemilihan presiden Amerika tahun lalu.
Sessions bertemu dengan wartawan hari Kamis (2/3) setelah harian Washington Post melaporkan bahwa sebagai senator Amerika dan anggota kampanye Trump, Sessions mengadakan dua kali pertemuan dengan Duta Besar Rusia untuk Amerika Sergei Kisliyak, tapi tidak menjelaskan hal itu dalam sidang-sidang konfirmasinya sebagai jaksa agung.
Timbul pertanyaan apakah Sessions membahas kampanye pemilihan itu dengan Dutabesar Kisliyak. Sejumlah anggota Kongres dari kedua partai menuntut supaya Sessions mundur dari tugas sebagai kepala penyelidikan. Sejumlah anggota Kongres dari partai Demokrat malahan menuntut agar ia mengundurkan diri, dan menuduhnya berbohong di bawah sumpah.
Ketika menjawab pertanyaan dalam sidang konfirmasinya bulan Januari, Sessions mengatakan, "Saya memang telah diminta sekali atau dua kali dalam kampanye Trump untuk berbicara atas namanya. Tapi saya tidak mengadakan hubungan apapun dengan pihak Rusia, dan saya tidak mau memberikan komentar tentang hal itu.”
Tapi Sessions mengatakan pada wartawan hari Kamis bahwa ia tidak pernah berniat menipu siapapun dan bahwa jawaban yang diberikannya adalah “jujur dan betul” pada waktu itu.
Sessions mengatakan, pertemuannya dengan Duta Besar Kisliyak, pertama kali dalam Konvensi Nasional Partai Republik pada bulan Juli tahun lalu, dan kemujdian di kantornya di gedung Capitol pada bulan September. Tapi kedua pertemuan itu tidak ada hubungannya dengan kampanye Trump untuk menjadi presiden. Katanya pertemuan itu adalah bagian dari tugasnya sebagai anggota Komite Angkatan Bersenjata Senat.
Sessions mengatakan, dia dan Duta Besar Kisliyak membicarakan masalah terorisme dan Ukraina, dan menggambarkan pertemuan itu berlangsung “tegang”, ketika membahas keterlibatan Russia di Ukraina.
Jaksa Agung Sessions mengatakan hari Kamis bahwa keputusan untuk menarik diri dari tugas penyelidikan keterlibatan Russia itu, diambilnya atas usul stafnya di Departemen Kehakiman.
Hari Kamis pagi, presisden Trump mengatakan ia “percaya sepenuhnyha” pada Sessions, dan jaksa agung itu tidak perlu menarik diri dari rencana penyelidikan campur tangan Russia dalam pemilu di Amerika. Trump juga mengatakan ia sama sekali tidak tahu tentang pertemuan Sessions dengan duta besar Russia itu, sebelum dilaporkan oleh media.
Dinas intelijen Amerika menyimpulkan tahun lalu bahwa Rusia campur tangan dalam pemilu di Amerika untuk membantu Trump mengalahkan bekas menteri LN Hillary Clinton, calon presiden partai Demorat.
Dua orang pemimpin partai demokrat dalam Kongres, Senator Charles Schumer dan Nancy Pelosi menuntut supaya Jaksa Agung Sessions mengundurkan diri setelah terungkap bahwa ia mengadakan pertemuan dengan Duta Besar Rusia di Washington.
“Jaksa Agung Sessions tidak boleh dibiarkan memimpin penyelidikan tentang campur tangan Russia itu, “kata Schumer kepada wartawan. “Karena adanya pengungkapan (bahwa ia telah bertemu dengan Duta Besar Rusia), ia bahkan bisa dijadikan bahan penyelidikan,” kata Schumer lagi.
Jenderal Michael Flynn, yang diangkat presiden Trump sebagai penasihat keamanan nasionalnya terpaksa dipecat oleh Trump setelah terungkap bahwa ia berbohong kepada wakil Presiden Mike Pence tentang kontak-kontak yang dilakukannya dengan Duta Besar Rusia itu. [ps/ii]