DPR AS Cecar Pertanyaan kepada Mantan Kepala Dinas Pajak

  • Cindy Saine

Kepala IRS yang mengundurkan diri, Steven Miller (kanan) harus menghadapi pertanyaan dari para anggota DPR AS, Jumat (17/5).

Anggota DPR AS dari fraksi Republik hari Jumat (17/5) menghujani Steven Miller, komisaris Internal Revenue Service (IRS) atau Dinas Pajak Amerika dengan berbagai pertanyaan terkait skandal pajak.
Hadir di depan Komisi Pemasukan dan Pengeluaran DPR hanya dua hari setelah mengundurkan diri, penjabat Komisaris IRS Steven Miller dihujani pertanyaan dari anggota DPR fraksi Republik - mengapa ia tidak memberitahu Kongres pihaknya menarget kelompok konservatif dengan melakukan pengawasan berlebihan. Anggota DPR fraksi Republik Kevin Brady mencecar Miller dengan pertanyaan:

Brady menanyakan, "Miller, siapa yang bertanggungjawab di IRS dalam menarget organisasi konservatif?"

Miller menjawab, ia tidak bisa menyebut nama, tetapi ia meminta maaf.
"Menurut saya, apa yang terjadi di sini adalah kesalahan bodoh yang dibuat oleh orang-orang yang berusaha lebih efisien dalam memilih beban kerja."

Menurut Miller, ia yakin tidak ada keberpihakan politik dalam hal ini dan menjelaskan, staf IRS berusaha memproses pendaftaran bebas pajak yang membanjir dari kelompok "Tea Party" yang konservatif mulai sekitar tahun 2010.

Ketua Komisi itu, Dave Camp, dari fraksi Republik mengatakan skandal tersebut merugikan Presiden Obama dan pemerintahnya.

Camp mengatakan, "Di bawah pemerintahan ini, IRS menyalahgunakan kekuasaan terhadap pajak, dan menghancurkan sedikit harapan dan keyakinan warga Amerika untuk mendapat perlakuan adil di Washington."

Anggota DPR fraksi Demokrat menimpali dengan menyatakan Partai Republik seharusnya tidak menggunakan apa yang mereka sepakati adalah masalah serius untuk mencoba mencetak poin politik dan menodai presiden.

Anggota DPR fraksi Demokrat Joseph Crowley, mengatakan, "Saya sungguh-sungguh hendak meminta ketua dan rekan-rekan saya dari fraksi lain, mari kita mendapatkan jawaban. Ajukan pertanyaan, dapatkan fakta-fakta, kemudian kita bisa menarik kesimpulan sendiri."

Komisi DPR pimpinan Partai Republik itu tampaknya akan terus mengajukan pertanyaan terkait skandal ini - dan skandal lain yang menghantui Presiden Obama dan pemerintahnya - untuk beberapa bulan ke depan.