Seorang mantan komandan kelompok tentara bayaran Wagner dari Rusia yang minta suaka di Norwegia hari Selasa (25/4) mengaku bersalah telah terlibat dalam perkelahian di luar bar di Oslo dan membawa senapan angin di depan umum.
Andrei Medvedev, 26, melintasi perbatasan Rusia-Norwegia pada bulan Januari dan membeberkan pengalamannya berperang bersama pasukan invasi Rusia di Ukraina.
Medvedev mengaku bersalah berkelahi di luar bar Oslo pada 22 Februari dan mencegah seorang polisi melakukan tugasnya. Dia juga mengaku bersalah membawa senapan angin di depan umum pada kesempatan terpisah pada 14 Maret.
Dia tidak mengakui tuduhan melakukan kekerasan terhadap petugas polisi, tuduhan paling serius yang dihadapinya, dengan hukuman maksimal tiga tahun penjara.
“Dia mengerti bahwa dia tidak bisa mengendalikan diri malam itu dan mengonsumsi terlalu banyak alkohol dan terlibat dalam perkelahian dengan orang-orang di luar bar,” kata pengacaranya, Brynjulf Risnes, tentang perkelahian 22 Februari itu.
BACA JUGA: Bergabung dengan Tentara Bayaran Wagner, Putra Jubir Putin Ikut Perang di UkrainaJika terbukti bersalah, Medvedev belum tentu akan diusir dari Norwegia. Jika pencari suaka dihukum karena kejahatan kekerasan, izin tinggal sementara tetap dapat diberikan, kata otoritas imigrasi kepada Reuters.
Secara terpisah, Medvedev terus berbicara dengan Kripos, dinas polisi kriminal Norwegia yang bertugas menyelidiki kejahatan perang, tentang waktunya bersama milisi Wagner di Ukraina.
Rusia membantah tuduhan kejahatan perang dalam konflik tersebut.
“Kami ingin terus menanyainya” sebagai saksi, kata Kripos dalam sebuah pernyataan kepada Reuters.
Medvedev mengatakan kepada Reuters pada Februari bahwa dia telah bertempur di Ukraina, termasuk di wilayah sekitar Bakhmut, di tengah pertempuran sengit selama berbulan-bulan antara pasukan Rusia dan Ukraina. Pertempuran telah menghancurkan kota itu. [lt/uh]