Hunter Biden memberikan kesan kepada para eksekutif di perusahaan energi Ukraina, Burisma, bahwa dia memiliki pengaruh karena ayahnya, Joe Biden, dan menjual ikatan keluarga itu sebagai bagian dari merek bisnisnya, demikian pernyataan seorang saksi kepada penyelidik Kongres.
Dalam sebuah salinan wawancara tertutup yang dirilis oleh Komite Pengawas Dewan Permusyawaratan Rakyat (DPR) yang dikuasai oleh Partai Republik pada Kamis (3/8), mantan anggota dewan Burisma, Devon Archer, mengatakan Hunter memproyeksikan “ilusi” akses ke kekuasaan ketika dia berada di perusahaan itu hampir satu dekade lalu dan ayahnya menjabat wakil presiden AS.
“Dia dibayar banyak, dan saya pikir, Anda tahu, dia ingin menunjukkan nilainya,” kata Archer kepada komite pada Senin (31/7).
“Mengingat mereknya, saya pikir dia akan berusaha mendapatkan pengaruh darinya,” katanya.
“Banyak di antaranya tentang membuka pintu secara global di Washington dan kemudian jelas dengan pintu yang terbuka, itu mengirimkan sinyal yang tepat,” tambahnya.
BACA JUGA: Hunter Biden Mengaku Tidak Bersalah Atas Dakwaan Kasus PajakDPR dari Partai Republik mengatakan wawancara Archer mendukung klaim bahwa Presiden Joe Biden, Hunter Biden, dan anggota keluarga lainnya telah terlibat dalam pelanggaran keuangan, tuduhan yang dibantah oleh Gedung Putih.
DPR dari Partai Demokrat berpendapat bahwa Partai Republik melontarkan tuduhan suap yang telah lama tidak terbukti.
Archer memberi tahu penyelidik bahwa Hunter Biden berbicara dengan ayahnya setiap hari dan menyuruhnya berbicara dengan rekan-rekan dan orang-orang lain melalui speakerphone sekitar 20 kali selama 10 tahun. Namun, dia mengatakan percakapan itu tidak melibatkan urusan bisnis apa pun, dan bahwa dia tidak mengetahui adanya kesalahan apa pun yang dilakukan oleh Joe Biden. [lt/em]