Mantan Penasihat Gedung Putih akan Bersaksi pada Panel 6 Januari

Pat Cipollone, mantan penasihat Gedung Putih Donald Trump (foto: dok).

Pat Cipollone, mantan penasihat Gedung Putih Donald Trump, dijadwalkan bersaksi, Jumat (8/7) di hadapan komite DPR yang menyelidiki serangan 6 Januari di Gedung Capitol AS, demikian menurut sumber yang mendapat pengarahan tentang masalah tersebut.

Cipollone, yang melaporkan tentangannya terhadap skema Trump untuk membatalkan kekalahannya dalam pemilihan 2020 membuatnya menjadi saksi yang sejak lama diharapkan dan berpotensi mengungkap peristiwa itu. Ia mendapat panggilan paksa dari komite itu minggu lalu setelah berminggu-minggu mendapat tekanan publik untuk menyampaikan kesaksiannya kepada panel itu.

Sumber yang mendapat pengarahan tentang masalah itu yang tidak mau disebutkan namanya, kepada kantor berita Associated Press mengatakan Cipollone setuju untuk bersaksi di hadapan komite melalui wawancara pribadi yang ditranskripsikan.

BACA JUGA: Mantan Ajudan Gedung Putih: Kemarahan Trump Menjadi Jelas Ketika Kalah dalam Pemilihan 2020

Sebagai pengacara senior Gedung Putih Trump, Cipollone berada di gedung Sayap Barat pada 6 Januari 2021, serta menghadiri pertemuan-pertemuan penting dalam minggu-minggu yang bergejolak setelah pemilihan ketika Trump dan rekan-rekannya – termasuk anggota Kongres Partai Republik dan pengacara Rudy Giuliani – berdebat dan merencanakan cara untuk menantang hasil pemilihan itu.

Persetujuan Cipollone untuk berbicara kepada panel itu menyusul kesaksian dramatis minggu lalu dari mantan pembantu Trump di Gedung Putih, Cassidy Hutchinson. Pembantu muda dari mantan kepala staf Gedung Putih, Mark Meadows memberi komite itu laporan yang mencolok mengenai apa yang disaksikan dan dengarnya pada minggu-minggu itu dan menyampaikan kepada anggota Kongres kasus terjelas tentang bagaimana Trump atau beberapa sekutunya bisa menghadapi pertanggungjawaban pidana.

Cipollone dikatakan dengan lantang dan berulang kali memperingatkan Trump dan sekutunya terhadap upaya mereka untuk menantang pemilihan, mengancam untuk mengundurkan diri ketika Trump menginginkan perombakan dramatis di Departemen Kehakiman.

Seorang saksi mengatakan Cipollone mengacu pada sebuah usulan surat yang membuat klaim palsu tentang penipuan pemilih sebagai "tindakan bunuh diri." [my/jm]