Mantan Perdana Menteri Australia Malcom Turnbull mengundurkan diri dari parlemen, Jumat (31/8), memicu pemilihan sela yang dapat menjatuhkan pemerintah konservatif yang tidak populer.
Para legislator yang tidak puas di Partai Liberal pimpinan Turnbull yang konservatif memilih menteri keuangan Scott Morrison menjadi pengganti Turnbull sebagai perdana menteri dalam rapat partai hari Jumat. Pemerintah ketinggalan dari Partai Buruh, oposisi yang berhaluan kiri tengah, pada sebagian besar jajak pendapat sejak pemilu sebelumnya pada tahun 2016.
Turnbull menjadi perdana menteri keempat yang disingkirkan oleh partainya sendiri sejak 2010. Ia memperingatkan bahwa ia akan mundur dari parlemen dan menyebabkan pemilihan sela yang dapat mengorbankan mayoritas satu kursi yang dikuasai pemerintah sekarang ini.
Pemilu sela di daerah pemilihan Turnbull yang makmur di Sydney dapat diselenggarakan paling cepat pada 6 Oktober. Ketua DPR Tony Smith mengemukakan dalam suatu pernyataan bahwa ia sedang mempertimbangkan kemungkinan tanggal-tanggal pemilu.
Turnbull dikritik oleh mantan Deputi Perdana Menteri Barnaby Joyce karena menolak bertahan di parlemen hingga pemilu mendatang, yang dijadwalkan berlangsung Mei tahun depan.
Joyce mengatakan masyarakat akan sangat benar-benar kecewa oleh keputusan Turnbull untuk tidak menuntaskan tiga tahun masa jabatannya.
Morrison sendiri hari Jumat (31/8) memuji pendahulunya itu. [uh]