Mantan Perdana Menteri Australia Tony Abbott mengatakan Australia harus berbuat lebih banyak untuk mendukung demokrasi seperti Taiwan sementara China meningkatkan pengaruhnya di kawasan Asia-Pasifik.
Dalam pidato yang berapi-api awal bulan ini di Forum Yushan yang didukung pemerintah di Taipei, Abbott memperingatkan bahwa masalah di dalam negeri China mungkin membuat negara itu menumpahkan kekesalan kepada Taiwan. Hanya beberapa hari sebelum Abbott melakukan perjalanan ke Taiwan, China mengerahkan 149 penerbangan ke Zona Identifikasi Pertahanan Udara (ADIZ) Taiwan antara 1 Oktober dan 4 Oktober, jumlah yang mencapai rekor.
Abbott mengatakan "teman-teman" Taiwan perlu menunjukkan dukungan mereka sekarang lebih dari sebelumnya karena "tidak ada perjuangan antara kebebasan dan tirani yang lebih kejam daripada melintasi Selat Taiwan."
BACA JUGA: Presiden Tsai: Taiwan Tidak Inginkan KonfrontasiWalaupun tidak lagi menjabat, pidato Abbott menarik perhatian karena dukungannya yang keras dan vokal terhadap Taiwan, sikap yang tidak biasa bagi mantan pemimpin mana pun karena isolasi diplomatik Taipei.
Perdana Menteri Scott Morrison telah menekankan bahwa Abbott bepergian sebagai "warga negara" meskipun ia diterima Presiden Tsai Ing-wen menjelang pidatonya pada 8 Oktober dan juga diizinkan untuk melewati protokol karantina.
Terlepas dari komentar Abbott yang blak-blakan, kunjungannya ke Taiwan sejalan dengan sikap umum Australia. Hubungan negara itu dengan China menjadi panas setelah Australia menuntut penyelidikan asal-usul COVID-19.
Australia tidak secara resmi mengakui pemerintah Taiwan, tetapi menjalin hubungan dekat dan "diam-diam" selama bertahun-tahun. [ka/ab]