Mantan Polisi AS Divonis Bersalah Menyerbu Gedung Kongres Pada Kerusuhan 6 Januari 2021

  • Associated Press

Para pendukung mantan Presiden Donald Trump menyerbu Gedung Kongres AS, Capitol Hill, di Washington, dalam sebuah serangan bersama pada 6 Januari 2021. (Foto: AP/John Minchillo)

Dewan juri federal Amerika Serikat (AS) pada Senin (11/4) memvonis bersalah seorang mantan polisi negara bagian Virginia, bersama seorang polisi lain yang sedang tidak bertugas, karena menghalangi Kongres mengesahkan kemenangan Joe Biden pada Pilpres 2020.

Para juri memutus bersalah mantan polisi kota Rocky Mount, Thomas Robertson, atas keenam pasal yang didakwakan padanya terkait kerusuhan 6 Januari 2021 di Gedung Kongres AS, termasuk dakwaan bahwa dirinya mengganggu kinerja polisi Kongres dan bahwa ia memasuki area terlarang dengan membawa senjata berbahaya berupa tongkat kayu.

BACA JUGA: Menantu Trump Beri Kesaksian Soal Penyerangan Gedung Capitol

Sidang penjatuhan hukumannya tidak langsung dijadwalkan.

Persidangan Robertson merupakan persidangan kedua yang dilakukan di antara ratusan kasus terkait kerusuhan 6 Januari. Sidang pertama berakhir pada bulan lalu, di mana dewan juri memvonis bersalah Guy Reffitt, pria asal Texas, atas lima pasal yang didakwakan.

Robertson sendiri tidak bersaksi dalam persidangannya, yang dimulai pada Selasa (5/4) pekan lalu. Dewan juri berunding selama beberapa jam dalam dua hari sebelum mencapai keputusan bulat mereka.

Salah satu juri, yang berbicara kepada The Associated Press dalam kondisi anonim, mengatakan bahwa, “saya rasa pemerintah mengajukan kasus yang meyakinkan, dengan bukti yang cukup banyak.”

BACA JUGA: Hakim Federal: Trump 'Kemungkinan' Melakukan Kejahatan ketika Menjabat

Robertson didakwa dengan enam tuduhan yaitu menghalangi Kongres, mengganggu petugas keamanan selama terjadinya kekacauan sipil, memasuki area terlarang sambil membawa senjata berbahaya, berperilaku tidak tertib atau mengganggu di area terlarang sambil membawa senjata berbahaya, berperilaku tidak tertib atau mengganggu di dalam gedung Kongres AS, dan kegiatan menghalang-halangi.

Tuduhan terakhir disebabkan oleh dugaan penghancuran ponsel miliknya dan milik Jacob Fracker, polisi di kesatuan yang sama dengan Robertson, pascakerusuhan. [rd/pp]