Mantan Presiden Brazil Jair Bolsonaro pada hari Rabu (26/4) memberikan kesaksian di markas besar Kepolisian Federal Brazil tentang tindakannya terkait serangan massa pendukungnya ke gedung-gedung pemerintahan di ibu kota Brasilia pada 8 Januari 2023.
Seminggu setelah penerusnya, Luiz Inacio Lula da Silva dari sayap kiri, dilantik sebagai presiden, para pendukung Bolsonaro menyerbu dan mengotori gedung-gedung pemerintahan, termasuk gedung Mahkamah Agung, Kongres dan Istana Kepresidenan. Ratusan di antaranya diperkirakan akan diadili.
Jaksa agung Brazil, Augusto Aras, awal bulan ini mengatakan bahwa Bolsonaro “diduga mendorong dilakukannya tindak kejahatan” melawan hukum.
Sang mantan presiden meninggalkan negaranya setelah menderita kekalahan dalam pilpres dan berada di Florida, AS ketika serangan terjadi. Ia menyangkal keterlibatannya dalam peristiwa itu.
BACA JUGA: Bolsonaro Kembali ke Brazil, Siap Pimpin Oposisi Sayap KananBolsonaro tidak pernah secara terbuka mengaku kalah dalam persaingan paling ketat dalam sejarah pilpres Brazil sejak kembali menjadi sebuah negara demokrasi lebih dari tiga dekade lalu.
Ia juga telah berulang kali membuat klaim-klaim tak berdasar yang menuai keraguan pada keandalan sistem pemungutan suara elektronik Brazil.
Pernyataan tersumpahnya hari Rabu disampaikan dalam kurun waktu dua jam dan merupakan sebuah kemajuan dalam satu dari sejumlah penyelidikan terhadapnya, yang membuatnya terancam kehilangan hak untuk maju dalam pemilu di masa depan atau mendekam di penjara.
Hakim Mahkamah Agung Alexandre de Moraes mengabulkan permintaan dari kantor jaksa agung untuk menyelidiki peran Bolsonaro, mengutip sebuah video yang diunggah oleh sang mantan presiden ke laman Facebooknya dua hari setelah kerusuhan. Video itu mengklaim bahwa Lula tidak dipilih rakyat menjadi presiden, namun dipilih oleh Mahkamah Agung dan lembaga pemilu, yang dipimpin oleh Hakim de Moraes.
Setelah Bolsonaro menyampaikan kesaksian, mantan menteri komunikasi era Bolsonaro, Fabio Wajngarten, mengatakan bahwa Bolsonaro tengah berada dalam pengaruh obat ketika ia mengunggah video tersebut dan langsung menghapusnya setelah ia diingatkan.
Bolsonaro diperkirakan akan memberikan kesaksian lagi untuk kasus-kasus lain yang menyangkut tindakan-tindakannya selama menjadi presiden.
Awal bulan ini, Kepolisian Federal menginterogasinya terkait tiga set perhiasan berlian yang diterimanya dari Arab Saudi.
Ia juga membantah telah melakukan kesalahan dalam kasus tersebut. [rd/jm]