Pemenang Hadiah Nobel Perdamaian Filipina Maria Ressa akan terbang ke Oslo untuk menerima secara langsung penghargaan tersebut, setelah pengadilan ketiga menyetujui permohonannya untuk menghadiri upacara penganugerahan Nobel, Jumat mendatang.
Ressa, seorang kritikus vokal terhadap Presiden Filipina Rodrigo Duterte, dan jurnalis Rusia Dmitry Muratov, diumumkan pada Oktober lalu sebagai pemenang penghargaan Nobel Perdamaian tahun ini atas upaya mereka untuk "mempertahankan kebebasan berekspresi".
Ressa sedang dalam kondisi bebas dengan jaminan sementara menunggu pengadilan banding terhadap vonis tahun lalu dalam kasus pencemaran nama baik dunia maya. Ia diharuskan mengajukan izin ke tiga pengadilan untuk bisa menerima penghargaan itu secara langsung.
BACA JUGA: Presiden Filipina Beri Selamat Maria Ressa, Peraih Nobel PerdamaianPengadilan Banding Pajak memutuskan bahwa Ressa, salah satu pendiri situs berita Rappler, dapat melakukan perjalanan ke Norwegia dari 8 Desember hingga 13 Desember, menurut keputusan yang diterbitkan Senin.
Wartawan veteran itu mengatakan kepada AFP, Selasa (7/12), bahwa ia merasa "lega" setelah menyelesaikan rintangan hukum terakhir.
Pengadilan banding yang sama, yang menangani kasus pencemaran nama baik dunia maya, pekan lalu juga menyetujui perjalanannya setelah menolak klaim pengacara pemerintah bahwa ia berisiko melarikan diri.
BACA JUGA: CEO Rappler Maria Ressa Hadapi Tuduhan Penggelapan PajakRessa telah mendapat izin dari pengadilan regional dalam kasus lain, menurut Francis Lim, salah satu pengacaranya.
Ressa menghadapi total tujuh kasus pengadilan, termasuk pengadilan banding kasus pencemaran nama baik dunia maya, di mana ia menghadapi hukuman enam tahun penjara. [ab/lt]