Mariana Syarif sudah bekerja sebagai pengasuh anak di Amerika sejak tahun 2001. Ia kini bekerja di keluarga Omar yang memiliki dua putra, Mousa (4) dan Muchsin (2).
“Pekerjaan saya nanny di Amerika, yang biasanya disebut baby sitter. Awal mulanya saya tertarik menjadi nanny karena saya sendiri suka dengan anak-anak, dan pekerjaan yang mudah didapat di Amerika itu sebagai nanny,” ujar perempuan yang akrab dipanggil Nana Tegal ini.
Your browser doesn’t support HTML5
Nana menjadi orang tua kedua bagi Mousa dan Muchsin selama orang tua mereka bekerja. Pekerjaan Nana termasuk memasak, menyiapkan makanan dan bekal sekolah, mengantar-jemput dari sekolah dan mencuci baju. Nana juga menemani kedua anak ini membuat proyek atau belajar membaca.
“Tantangan buat saya adalah bagaimana sebagai nanny profesional bisa menjaga anak-anak orang, karena anak-anak yang dirawat lebih berat dari anak sendiri, ya, karena saya sebagai orang tua kedua di rumah ini,” tambahnya.
Sara Rahman, ibu Mousa dan Muchsin, mengakui sangat beruntung memiliki Nana sebagai pengasuh anak-anaknya.
“Nana adalah bagian dari keluarga kami, kami menyayanginya. Kerjanya rapih dan amat rajin,” kata Sara. “Ia merawat anak-anak kami seperti anaknya sendiri. Tak sulit membuatnya menjadi bagian dari keluarga kami, membantu kami. Ia membuat semuanya jadi mudah.”
Sebagai keluarga Muslim, Sara juga merasa bahagia bisa mendapat pengasuh anak yang juga Muslim. Nana pun juga merasakan hal yang sama.
“Alhamdulillah sekali saya mendapatkan bos yang Muslim. Jadi, saya tanpa minta mohon untuk sholat pun, dia menyuruh saya sholat. Memang saya juga senang pekerjaan nanny karena ada waktu untuk sholat,” kata Nana.
Sehingga pada bulan Ramadan lalu, yang jatuh pada musim panas, Nana merasa lebih mudah karena keluarga anak yang ia rawat ikut menjalankan ibadah puasa.