Penuntut mulai melakukan sidang dengar pendapat mengenai pra-dakwaan vonis untuk Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, pada Rabu (3/10). Hal tersebut merupakan tahap kritis dalam drama hukum yang berlarut-larut, sekaligus dapat mengancam berakhirnya karir pemimpin Israel yang sudah lama menjabat itu, dan telah melumpuhkan sistem politik negara itu.
Pengacara Netanyahu berunding dengan Jaksa Agung Avichai Mandelblit selama 11 jam. Hasil perundingan ini akan menentukan apakah tuntutan kejahatan akan dijatuhkan kepada Netanyahu atas serangkaian kasus korupsi. Jika tuntutan resmi diajukan, maka Netanyahu akan memperoleh tekanan berat untuk undur diri. Ia telah membantah melakukan pelanggaran,
BACA JUGA: PM Netanyahu Hadapi Proses Hukum terkait Dakwaan KorupsiMadelblit sudah menyarankan agar Netanyahu dikenakan tuduhan kecurangan, pelanggaran kepercayaan, dan menerima suap dalam tiga kasus. Berdasarkan hukum Israel, Netanyahu berhak meminta agar kasusnya dipertimbangkan dalam sebuah sidang dengar pendapat. Langkah tersebut dilakukan sebagai upaya terakhir untuk meyakinkan penuntut agar membatalkan kasus mereka.
Netanyahu tidak tampil dalam sidang dengar pada Rabu itu, dan mengirim tim hukumnya.
Setelah sesi maraton pada Rabu berakhir, pengacara Netanyahu memberitahu reporter, mereka yakin akan berhasil menyangkal semua tuduhan. [jm/pp]