Maskapai penerbangan Asiana Airlines, yang pesawatnya mengalami kecelakaan di bandara San Francisco AS, hari Minggu (14/7) mengatakan reputasinya dirusak oleh laporan stasiun televisi San Fransisco.
Maskapai penerbangan Asiana Airlines hari Minggu mengatakan reputasinya dirusak oleh sebuah laporan stasiun televisi San Fransisco yang menggunakan nama-nama palsu dan bernuansa rasial atas keempat pilot Asiana, yang pesawatnya jatuh bulan ini. Asiana mengatakan sedang mempertimbangkan untuk mengambil langkah hukum.
Seorang penyiar KTVU-TV membaca nama-nama pilot tersebut hari Jumat dan kemudian memohon maaf setelah jeda iklan. Laporan itu disertai grafik nama-nama palsu bersama sebuah foto pesawat Asiana yang terbakar. Petikan laporan itu menyebar di dunia maya setelah disiarkan.
Dewan Keamanan Transportasi Nasional NTSB juga telah minta maaf, dengan mengatakan seorang staf paruh waktu telah mengkonfirmasi secara keliru nama-nama awak pesawat naas itu.
Asiana Airlines dalam pernyataannya mengatakan sedang mempertimbangkan langkah hukum terhadap KTVU-TV dan juga NTSB karena laporan itu “merusak” citra maskapai penerbangan tersebut dan pilot mereka. Tidak dijelaskan langkah hukum apa yang sedang dipertimbangkan itu.
KTVU-TV dan NTSB sama-sama tidak berkomentar soal dari mana mereka mendapatkan nama-nama tersebut.
Sementara itu keempat pilot Asiana Airlines yang telah menjalani pemeriksaan oleh tim penyelidik gabungan Amerika dan Korea Selatan, hari Sabtu (13/7) kembali ke Korea Selatan. Kementerian Urusan Dalam Negeri – Infrastruktur dan Transportasi Korea Selatan hari Minggu mengatakan para pejabat berencana melakukan pemeriksaan terpisah.
Pesawat Asiana Airlines 214 gagal mendarat di bandara internasional San Fransisco pada 6 Juli lalu, menewaskan tiga orang dan melukai puluhan lainnya.
Seorang penyiar KTVU-TV membaca nama-nama pilot tersebut hari Jumat dan kemudian memohon maaf setelah jeda iklan. Laporan itu disertai grafik nama-nama palsu bersama sebuah foto pesawat Asiana yang terbakar. Petikan laporan itu menyebar di dunia maya setelah disiarkan.
Dewan Keamanan Transportasi Nasional NTSB juga telah minta maaf, dengan mengatakan seorang staf paruh waktu telah mengkonfirmasi secara keliru nama-nama awak pesawat naas itu.
Asiana Airlines dalam pernyataannya mengatakan sedang mempertimbangkan langkah hukum terhadap KTVU-TV dan juga NTSB karena laporan itu “merusak” citra maskapai penerbangan tersebut dan pilot mereka. Tidak dijelaskan langkah hukum apa yang sedang dipertimbangkan itu.
KTVU-TV dan NTSB sama-sama tidak berkomentar soal dari mana mereka mendapatkan nama-nama tersebut.
Sementara itu keempat pilot Asiana Airlines yang telah menjalani pemeriksaan oleh tim penyelidik gabungan Amerika dan Korea Selatan, hari Sabtu (13/7) kembali ke Korea Selatan. Kementerian Urusan Dalam Negeri – Infrastruktur dan Transportasi Korea Selatan hari Minggu mengatakan para pejabat berencana melakukan pemeriksaan terpisah.
Pesawat Asiana Airlines 214 gagal mendarat di bandara internasional San Fransisco pada 6 Juli lalu, menewaskan tiga orang dan melukai puluhan lainnya.