Maskapai penerbangan "China Eastern" telah mulai mengoperasikan kembali Boeing 737-800 untuk penerbangan komersil, kurang dari satu bulan setelah kecelakaan Maret lalu yang menewaskan 132 orang dan memicu perusahaan itu mengeluarkan larangan terbang bagi 223 pesawatnya.
Maskapai penerbangan itu hari Minggu (17/4) mengatakan telah melakukan pengujian sistematis, pemeriksaan struktural dan data kelaikan udara terverifikasi pada setiap pesawatnya, dan melakukan penerbangan uji pada semua pesawat sebelum melanjutkan layanan komersial.
Pesawang Boeing 737-800 dengan nomor penerbangan registrasi yang hampir sama dengan yang jatuh pada 21 Maret lalu masih menjalani pemeriksaan dan evaluasi pemeliharaan, kata perusahaan itu kepada Reuters dalam sebuah pernyataan.
BACA JUGA: Tak Ada yang Selamat dalam Kecelakaan Pesawat China EasternData Flightradar24 menunjukkan pesawat China Eastern MU5843 dengan pesawat Boeing 737-800 yang berusia tiga tahun, lepas landas dari kota Kunming pada hari Minggu, pukul 09.48 pagi dan mendarat pukul 11.03 pagi di Chengdu. Kedua kota terletak di China barat daya. Menurut Flightradar24, pesawat yang telah menyelesaikan uji terbang pada hari Sabtu itu (16/4) kemudian kembali ke Kunming.
Ada beberapa pesawat Boeing 737-800 lain yang melakukan uji terbang pada Minggu pagi di Shanghai, yang merupakan markas China Eastern.
Pesawat Boeing 737-800 nomor penerbangan MU5735 yang sedang dalam penerbangan dari Kunming ke Guangzhou pada 21 Maret lalu, jatuh di pegunungan Guangxi dan menewaskan 123 penumpang serta sembilan awak. Ini merupakan kecelakaan pesawat yang menelan paling banyak korban jiwa di China dalam 28 tahun.
China telah mendapatkan kedua kotak hitam pesawat dan akan menyerahkannya kepada badan penerbangan PBB, ICAO, dalam waktu 30 hari setelah musibah itu. [em/jm]