Seorang perempuan yang diduga mata-mata Rusia bekerja di Kedutaan Besar Amerika di Moskow selama 10 tahun sebelum diam-diam diberhentikan tahun lalu, kantor berita AFP melaporkan mengutip beberapa laporan media, Kamis (2/8).
Perempuan itu, warga Rusia, diterima bekerja oleh Dinas Rahasia Amerika, Secret Service, dan dicurigai menyusul pemeriksaan keamanan rutin oleh Departemen Luar Negeri, menurut sumber yang dikutip harian the Guardian, yang pertama kali melaporkan berita itu, dan stasiun televisi CNN.
Penyelidikan menemukan perempuan itu secara rutin mengadakan pertemuan yang bukan wewenangnya dengan badan intelijen utama Rusia, FSB.
Perempuan itu memiliki akses ke intranet dan sistem email Secret Service, kata laporan itu. Dengan memiliki akses intranet, dia bisa melihat data-data yang mungkin rahasia termasuk jadwal presiden dan wakil presiden Amerika.
Tetapi "ia tidak memiliki akses ke informasi yang sangat rahasia," ujar sumber itu kepada CNN.[ka]