Satu lagi karyawan Kedubes AS di Havana, Kuba, telah terjangkit penyakit misterius, menurut Departemen Luar Negeri.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Heather Nauert, mengatakan satu dari dua warga Amerika yang baru-baru ini dievakuasi dari Kiba, “secara medis telah dipastikan” terjangkit, sementara satu orang lainnya “masih dievaluasi” oleh para dokter.
25 warga Amerika terjangkit
Secara keseluruhan, 25 warga Amerika telah terjangkit penyakit misterius di Kuba.
“Hingga saat ini, kami masih belum tau, apa penyebabnya dan siapa yang bertanggungjawab,” ujar Nauert, dengan menyatakan bahwa penyelidikan segera dilakukan baik di Havana maupun di Guangzhou, China dimana seorang karyawan juga mengalami gejala yang sama baru-baru ini.
Amerika Serikat menyatakan bahwa insiden di Kuba berawal di akhir tahun 2016. Departemen Luar Negeri AS menyebut serangan tersebut “serangan yang bersifat spesifik” namun belum menyatakan apa penyebabnya atau siapa yang berada di balik semua serangan itu. Kuba secara tegas telah menampik keteribatannya atau mengetahui tentang hal ini.
Spekulasi awal berpusat pada sejenis serangan gelombang suara karena adanya suara-suara aneh yang terdengar oleh mereka yang terjangkit masalah ini, namun laporan interim FBI bulan Januari tidak menemukan adanya bukti bahwa gelombang suara menjadi penyebab dari semua kerusakan yang ditimbulkan, sebagaimana dilaporkan The Associated Press.
Peringatan dikeluarkan di China
Departemen Luar Negeri AS telah mengeluarkan peringatan terkait risiko kesehatan ini setelah seorang karyawan di China melaporkan adanya “suara dan tekanan abnormal yang halus dan samar-samar” dimana karyawan ini kemudian didiagnosa dengan trauma cedera otak ringan.
Menlu AS, Mike Pompeo, menyatakannya sebagai sebuah “insiden kesehatan serius.”
Kepastian yang baru ini muncul kurang dari sepekan setelah AS kembali menuntut Kuba untuk menentukan sumber “serangan” kepada para diplomat AS. Kuba kembali menanggapi dengan menolak keterlibatan atau mengetahui serangan itu. [ww]