Liputan media tahun-tahun sebelumnya yang merugikan Hillary Clinton telah menunjang popularitas Donald Trump, tetapi hal ini tidak menghentikan Clinton memperbesar keunggulannya atas Trump, demikian menurut hasil penelitian dan jajak pendapat baru yang dilakukan Universitas Harvard.
Penelitian yang dirilis oleh Harvard’s Shorenstein Center on Media, Politic and Public Policy itu mengatakan Trump – yang hampir dapat dipastikan akan menjadi calon presiden Partai Republik – telah mendapat manfaat besar dari liputan atas kampanyenya, meskipun ia kerap mengeluh bahwa media memperlakukannya secara tidak adil.
Terlepas dari temuan itu, Trump hari Senin (13/6) mengumumkan bahwa ia melarang suratkabar “Washington Post” meliput acara-acara kampanyenya, dan memperluas daftar media yang dilarangnya itu menjadi lebih dari setengah lusin. [em]