Amerika Serikat membantah telah mengatur penangkapan gembong narkoba Meksiko, Ismael “El Mayo” Zambada, yang tiba di Texas dengan pesawat pribadi minggu lalu, kata Meksiko pada Senin (29/7).
Agen-agen AS menerima pemberitahuan sekitar dua jam sebelumnya, bahwa salah satu pendiri Kartel Sinaloa – salah satu pengedar narkoba paling dicari di Meksiko – berada di dalam pesawat, kata Menteri Keamanan Meksiko, Rosa Icela Rodriguez.
Informasi tersebut tampaknya mendukung teori, bahwa Zambada dikhianati oleh rekan-rekannya.
Pria berusia 76 tahun itu ditahan pada Kamis, setelah turun di bandara dekat El Paso, bersama Joaquin Guzman Lopez, putra salah satu pendiri kartel lainnya, Joaquin “El Chapo” Guzman.
Menurut informasi yang diterima dari Washington, otoritas AS telah diberitahu pada beberapa kesempatan sebelumnya, bahwa Guzman Lopez sedang mempertimbangkan untuk menyerahkan diri.
Pada Kamis pagi, informasi yang diterima oleh otoritas mengindikasikan bahwa Guzman Lopez berencana untuk tiba dengan penerbangan pribadi hari itu untuk menyerahkan diri.
Media AS mengutip sumber penegak hukum yang mengatakan bahwa Zambada tanpa sengaja dibujuk menyeberangi perbatasan oleh Guzman Lopez, salah satu dari empat anak El Chapo.
Menurut laporan badan penanggulangan narkoba AS atau Drug Enforcement Administration (DEA) yang dirilis pada Mei, anak-anak El Chapo tersebut terlibat dalam “perselisihan internal” melawan Zambada, mantan rekan ayah mereka.
Meksiko mengatakan bahwa mereka tidak terlibat dalam penangkapan Zambada, yang dilaporkan dalam kondisi kesehat
Amerika Serikat sendiri telah menawarkan hadiah $15 juta untuk informasi yang mengarah pada penangkapannya. [ns/lt]