Pihak berwenang Ekuador menangkap mantan Wakil Presiden Ekuador Jorge Glas, Jumat (5/4) petang. Glas diambil paksa dari Kedutaan Besar Meksiko hingga mendorong Meksiko untuk menangguhkan hubungan bilateral antara kedua negara.
Glas, yang sudah dua kali divonis bersalah karena korupsi, bersembunyi di Kedubes Meksiko di Quito sejak dia mengajukan permohonan suaka politik. Glas beralasan dia mengalami persekusi oleh kantor Kejaksaan Agung
Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador melalui cuitan di X mengatakan polisi memasuki Kedubes Meksiko di Quito secara paksa sebelum kemudian menangkap Glas.
Kantor Presiden Ekuador dalam pernyataannya mengatakan pihaknya sudah menangkap Glas, yang menjabat sebagai wakil presiden saat pemerintahan kiri Presiden Rafael Correa antara 2013 dan 2017.
Pasukan militer dalam jumlah besar tampak di pengadilan di ibu kota Andean, tempat mantan wakil presiden itu disandera.
Penangkapan tersebut mengakhiri peningkatan ketegangan selama seminggu antara Meksiko dan Ekuador, yang pada Kamis menyatakan duta besar Meksiko di Quito persona non grata. Alasan Ekuador adalah komentar “yang disesalkan” dari Presiden sayap kiri Lopez Obrador.
Persona non grata dalam hubungan diplomatik adalah diplomatik asing yang dinyatakan ditolak oleh pemerintah negara tuan rumah. Alasa
Ekuador berpendapat bahwa tawaran suaka Meksiko adalah ilegal.
Dalam pernyataannya, Kepresidenan Ekuador menuduh Meksiko "telah menyalahgunakan kekebalan dan hak istimewa yang diberikan kepada misi diplomatik yang menampung mantan wakil presiden tersebut, dan memberikan suaka diplomatik yang bertentangan dengan kerangka hukum konvensional."
Lopez Obrador mengatakan dia telah menginstruksikan Menteri Luar Negeri Meksiko Alicia Barcena untuk menangguhkan hubungan diplomatik dengan Ekuador. Dia juga menyebut penangkapan itu sebagai tindakan “otoriter” dan pelanggaran hukum internasional dan kedaulatan Meksiko.
Barcena mengumumkan penangguhan "segera" hubungan diplomatik dengan negara Amerika Selatan itu tak lama kemudian di X.
Pihak berwenang Ekuador telah meminta izin dari Meksiko untuk memasuki kedutaan dan menangkap Glas, yang dijatuhi hukuman enam tahun penjara pada 2017 atas suap. Glas dinyatakan bersalah menerima suap dari perusahaan konstruksi Brazil, Odebrecht, sebagai imbalan atas pemberian kontrak pemerintah kepada perusahaan tersebut.
Glas, yang memiliki surat perintah penangkapan preventif atas kasus korupsi lainnya, mengeluh bahwa ia dianiaya karena afiliasi politiknya. Namun, Pemerintah Ekuador membantah hal itu
Pekan ini, para pejabat Ekuador minggu marah dengan komentar Lopez Obrador mengenai pemilu berdarah di negara Amerika Selatan tahun lalu, yang mana seorang calon presiden dibunuh.
Presiden Ekuador Daniel Noboa mulai menjabat akhir tahun lalu dan dengan cepat menghadapi konflik yang meningkat dengan geng narkoba. Kondisi itu mendorongnya untuk mengumumkan keadaan darurat nasional pada awal tahun ini, yang kemudian diperpanjang bulan lalu. [ft/ah]