Mantan Presiden Amerika George W. Bush mengatakan dalam memoarnya yang baru bahwa ia mempertimbangkan serangan militer Amerika terhadap sebuah fasilitas nuklir Suriah yang dicurigai, setelah diminta oleh Israel pada 2007.
Pada akhirnya, kata mantan presiden itu, ia memutuskan untuk tidak memerintahkan serangan itu. Israel akhirnya menghancurkan fasilitas itu, yang oleh Suriah dibantah sebagai ditujukan untuk mengembangkan kemampuan persenjataan nuklirnya.
Memoar Bush, “Decision Points” mulai dijual di toko-toko buku Amerika pada Selasa. Ia mulai melakukan tur promosi bukunya pada Senin.
Lembaga berita yang memperoleh kopi dini dari buku itu mengatakan Bush juga menulis tentang “rasa tidak enak” yang masih membekas sehubungan kegagalan menemukan senjata pemusnah massal di Irak.
Tetapi presiden yang berusia 64 tahun itu membela keputusannya untuk melakukan invasi ke Irak pada 2003. Ia mengatakan bahwa warga Irak lebih beruntung tidak berada di bawah mantan pemimpin Irak Saddam Hussein, yang disebutnya adalah seorang “diktator pembunuh.”