Meskipun tidak ada partai oposisi utama Kamboja dalam pemilu hari Minggu nanti (29/7), Partai Rakyat Kamboja CPP yang berkuasa tetap memastikan upaya untuk meraih kemenangan, dengan mempertahankan kampanye baik lewat media sosial maupun di jalan-jalan.
Berbeda dengan apa yang terjadi pada tahun 2013 ketika puluhan ribu pendukung kelompok oposisi Partai Penyelamat Nasional Kamboja CNRP turun ke jalan-jalan, kampanye tahun ini tidak memiliki keunggulan kompetitif. Tetapi CPP tetap berupaya keras memproyeksikan adanya kampanye yang sehat, dengan mendorong kehadiran banyak orang dalam acara-acara pro-CPP.
‘’Jika banyak orang datang ke TPS, CPP akan dapat menunjukkan bahwa masih banyak orang yang mendukung mereka,’’ ujar Meas Nee, seorang analis politik. ‘’Ini bukan pemilu yang kompetitif.’’
Mahkamah Agung Kamboja November lalu melarang keberadaan CNRP. Pemerintah menuduh partai itu telah berkonspirasi dengan kekuatan asing untuk menggulingkan Perdana Menteri Hun Sen, meskipun hampir tidak ada bukti untuk mendukung klaim tersebut.
Sebagian besar dari 55 anggota parlemen yang beroposisi dan kehilangan kursi mereka setelah partai itu dibubarkan, telah meninggalkan negara itu karena khawatir akan ditangkap. Tetapi pejabat-pejabat CNRP yang masih berada di Kamboja mengatakan mereka kehilangan semangat kampanye tahun 2013 yang penuh optimisme dan aktivitas, sementara beberapa bulan terakhir ini diwarnai dengan pemantauan massal terhadap para pembangkang dan penumpasan kebebasan berekspresi. [em]