Gadis kecil itu telanjang dan lari sambil berteriak-teriak, langsung ke arah kamera Nick Ut – dan sejarah. Namanya Kim Phuc, dan begitu juru foto Associated Press mengambil fotonya 50 tahun lalu – atau tepatnya pada 8 Juni 1972 – ia tidak saja menjadi korban serangan napalm di sebuah dusun di Vietnam. Ia mendunia sebagai simbol perang yang tidak populer itu, dan siksaan yang ditimpakan terhadap warga tidak bersalah dalam semua perang, terutama anak-anak.
“(Ketika itu) saya sedang mengambil foto. Ketika saya sedang mengambil foto seorang anak laki-laki, ia meninggal di depan kamera saya. Ujung mata saya menangkap Kim, berlari tanpa sehelai baju pun. Saya melihat ia terbakar. Ketika ia melewati tempat di mana berdiri, saya melihat tubuhnya (yang terbakar) dan tahu ia akan meninggal. Itulah sebabnya saya meletakkan semua barang yang saya bawa di jalan. Saya ingin segera membantunya. Saya tidak ingin lagi mengambil foto. (Karena) jika saya memilih mengambil lebih banyak foto, ia pasti tewas di sana. Saya ingin membantunya. Ada banyak wartawan di sana, tetapi semuanya pergi (begitu saja).”
BACA JUGA: Makam Tentara AS Tak Dikenal Peringati Hari Jadi ke-100Setelah mengambil foto Kim Phuc dan lainnya, Nick Ut melarikan gadis itu dengan mobilnya ke rumah sakit terdekat. Keduanya setuju bahwa tindakan itulah yang menyelamatkan nyawa Kim Phuc. Enam puluh lima persen tubuh gadis mungil itu terbakar. Dengan menunjukkan kartu pers, Nick Ut mendesak dokter agar segera merawat Kim Phuc.
“Saya pikir, ya ampun, saya terbakar seperti itu. Saya akan menjadi seorang gadis yang jelek, tidak normal. Jadi orang-orang melihat saya secara berbeda ketika itu. Saya sangat ketakutan. Tentu saja saya berterima kasih pada Tuhan saat itu. Kaki saya terbakar dan seluruh bagian leher, punggung juga. Anda masih bisa melihat semua bekas luka-luka itu.”
Peristiwa yang melatarbelakangi foto itu dan tindakan Nick Ut menyelamatkan gadis yang menjadi subyek fotonya kerap menjadi bagian dari latihan dasar para wartawan dan fotografer.
“Saya mengatakan kepada para juru foto dan wartawan baru, jika sesuatu terjadi, seperti dalam peristiwa dengan Kim, kita harus menolong orang. Pertama-tama kita harus menolong orang, sebelum pergi atau meninggalkan tempat. Selamatkan dulu nyawa orang!” kata Nick Ut.
Ketika Nick Ut meninggalkan Vietnam, ia memastikan agar Kim Phuck tidak dilupakan.
Kim Phuc, yang kini tinggal di Toronto, Kanada, mengenang peristiwa itu tidak saja sebagai seorang korban perang, tetapi juga penyintas yang kini memperjuangkan perdamaian.
“Saya adalah subyek foto itu. Sangat luar biasa ketika 50 tahun kemudian saya – yang ketika itu menjadi korban perang – dapat memberikan dampak besar pada dunia dan menyentuh hati banyak orang karena foto itu. Setelah 50 tahun saya bukan lagi korban perang, tetapi sudah memiliki foto-foto kehidupan lain yang penuh dengan cinta kasih, harapan dan pengampunan. Saya seorang penyintas, yang kini menyuarakan perdamaian. Ini sangat indah. Saya berterima kasih pada setiap orang yang membantu saya.”
Mitra Nick Ut di Associated Press menilai foto itu layak diberitakan dan nilai berita dalam foto itu mengesampingan ketelanjangan yang ada dalam foto itu. Foto itu didistribusikan secara luas di AP Newswire dan memenangkan anugrah Pulitzer untuk foto terbaik yang melambangkan kengerian Perang Vietnam, dan bahkan bisa dibilang membantu mengakhiri perang itu.
Foto yang banyak disebut sebagai “The Napalm Girl” itu dinilai sebagai salah satu foto paling berkesan di abad ke-20. [em/jm]