Menteri Pertahanan Amerika, Ash Carter telah tiba di Afghanistan, hanya 3 hari setelah para pemimpin internasional sepakat untuk membantu negara yang dilanda perang itu dengan kira-kira 12 ribu tentara NATO dan mendanai pasukan pertahanan dan keamanan Afghanistan sampai akhir tahun 2020.
Carter bertemu dengan Presiden Ashraf Ghani dan Jenderal Mick Nicholson, panglima pasukan Amerika dan internasional di Afghanistan. Ia juga akan mengucapkan terima kasih kepada pasukan Amerika atas usaha mereka untuk menstabilkan Afghanistan dan mencegah negara itu kembali menjadi sarang teroris yang berniat melancarkan serangan terhadap Amerika.
Masih ada beberapa masalah yang harus diselesaikan di Afghanistan. Meskipun sebegitu jauh tidak pernah mengalami kekalahan besar oleh Taliban, korban di pihak pasukan Afghanistan telah meningkat, terutama di provinsi Helmand, di mana Taliban bercokol.
“Angkatan udara Afghanistan mengalami masalah yang meningkat, polisi Afghanistan tidak berprestasi dengan baik dan ekonomi negara itu mencapai titik krisis,” kata Anthony Cordesman, dari sebuah pusat riset dan kajian strategis internasional kepada VOA.
Presiden Barack Obama pekan lalu mengumumkan bahwa ia menunda penarikan pasukan AS dari Afghanistan. Alih-alih mengurangi pasukan menjadi tinggal 5.500 tentara pada akhir tahun ini, 8.400 tentara AS akan tetap berada di Afghanistan, hingga akhir masa jabatankepresidenan Obama pada Januari 2017.
Lebih dari 2.000 dari 8.400 tentara AS di Afghanistan akan mendukung misi anti-teroris AS yang dijuluki Freedom Sentinel, yang menarget sisa-sisa al-Qaida dan para pejuang ISIS yang mencoba membangun pijakan di Afghanistan bagian timur. [ps]