Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin hari Jumat berusaha meredam perselisihan antara AS dan sekutu-sekutunya terkait kebocoran besar-besaran dokumen rahasia AS, sewaktu ia bertemu dengan para menteri pertahanan dari seluruh dunia untuk mengoordinasikan bantuan militer tambahan bagi Ukraina.
Seraya mengakui bahwa negara-negara lain telah mencermati isu tersebut, Austin langsung membahasnya dalam sambutan pembukaan untuk memulai pertemuan itu. Langkah ini menekankan seriusnya situasi, karena banyak di antara dokumen yang didistribusikan secara daring itu merinci status perang di Ukraina dan pengiriman senjata dan peralatan yang tengah berlangsung untuk pasukan Ukraina dalam pertempuran – masalah intelijen yang melibatkan para pejabat pertahanan lainnya.
“Saya menangani isu ini dengan sangat serius,” kata Austin pada awal sesi sehari penuh di Pangkalan Udara Ramstein di Jerman. “Dan kami akan terus bekerja sama erat dan penuh hormat dengan para sekutu dan mitra kami yang sangat berharga.”
Austin mengatakan ia telah berbicara dengan para sekutu dan mitra mengenai masalah kebocoran itu, dan mengatakan “saya sangat terkesan oleh solidaritas Anda dan komitmen Anda untuk menolak upaya memecah belah kita. Dan kami tidak akan membiarkan apa pun merusak persatuan kita.”
Pertemuan itu menandai peringatan satu tahun pembentukan Kelompok Kontak Pertahanan Ukraina oleh Austin. Ini adalah yang ke-11 kalinya para menteri pertahanan bertemu untuk mengoordinasikan bantuan bagi negara yang diserang tersebut. Mereka telah bertekad akan mendukung Ukraina dalam perjuangannya melawan pasukan Rusia selama diperlukan. Tetapi kebocoran dokumen menimbulkan kekhawatiran mengenai berbagai hal.
Beberapa sekutu mungkin lebih berhati-hati untuk berbagi intelijen dan informasi lainnya dengan AS, khawatir hal ini akan bocor ke publik. Yang lainnya mungkin khawatir AS akan menghentikan penyebaran intelijen terkait perang, membuat mereka kurang mendapat informasi.
Kegelisahan ini muncul pada saat yang genting. Para pemimpin Ukraina bersiap meluncurkan serangan balasan pada musim semi dalam upaya untuk merebut kembali teritori yang direbut Rusia, dengan harapan ini akan memberi posisi lebih kuat bagi Kyiv jika pihak-pihak yang berperang berupaya merundingkan perdamaian.
Sejauh ini, Austin dan yang lainnya telah bersikeras bahwa kebocoran intelijen tidak menyebabkan perpecahan antara AS dan para sekutu serta mitranya. Tetapi kebocoran luar biasa yang mengungkapkan intelijen yang dijaga ketat telah memicu keprihatinan internasional dan menimbulkan pertanyaan baru mengenai kemampuan Amerika untuk menjaga rahasianya. [uh/ab]