Pemerintah Korea Utara boleh dikata tidak memberikan informasi apapun untuk membantu mengidentifikasi kerangka orang-orang yang dikembalikan ke Amerika minggu lalu, kata seorang pejabat pertahanan Amerika.
Kata pejabat yang tidak mau disebut namanya itu, Korea Utara hanya menyertakan sebuah pening militer ketika menyerahkan ke-55 kotak yang berisi sisa-sisa kerangka manusia. Pening militer yang dalam bahasa Inggrisnya disebut dog tag itu berisi nama, nomor induk, tipe darah dan agama. Pening itu dipakai sebagai kalung oleh tentara.
Tidak ada keterangan apapun yang diberikan untuk membantu pakar-pakar forensik Amerika menentukan tulang belulang siapa yang ada dalam kotak-kotak itu.
“Mungkin dibutuhkan waktu berbulan-bulan, ataupun bertahun-tahun untuk menentukan identitas orang-orang itu,” kata pejabat tadi. Sedemikian jauh belum ada kerangka yang bisa dikukuhkan sebagai kerangka tentara Amerika.
“Kami tidak tahu tulang belulang siapa yang ada dalam kotak-kotak itu,” kata Menteri pertahanan Jim Mattis di Pentagon minggu lalu. Kerangka-kerangka itu mungkin kerangka tentara Australia, Perancis atau tentara negara lain yang ikut bertempur disamping tentara Amerika dalam Perang Korea.
17 negara anggota PBB ikut berperang membantu Korea Selatan dalam perang Korea itu. Ke-55 kotak yang ditutupi bendera PBB berwarna biru diserahkan di Wonsan, Korea Utara minggu lalu dan diterbangkan ke pangkalan Amerika di Korea Selatan.
Upacara resmi repatriasi sisa-sisa jenazah itu akan dilakukan hari Rabu (1/8) pagi di pangkalan itu dan sekali lagi ketika pesawat yang mengangkutnya tiba di Hawaii, AS.
Kira-kira 7.700 tentara Amerika masih dinyatakan hilang dalam Perang Korea, dan 5.300 dari jumlah itu diperkirakan berada di Korea Utara. [ii]