Menhan Chiu Tegaskan Taiwan Harus Bisa Bela Diri Sendiri

Sebuah jet tempur F-16 Taiwan terbang di sebelah pesawat pengebom H-6 China, atas, di wilayah udara Taiwan, dalam foto yang diambil dan dirilis pada 10 Februari 2020. (Foto: AFP)

Menteri pertahanan Taiwan mengatakan, Kamis (28/10), Taiwan harus siap untuk membela diri sendiri dan tidak dapat sepenuhnya bergantung pada negara lain untuk membantu jika China melancarkan serangan terhadap pulau itu.

Chiu Kuo-cheng mengeluarkan pernyataan itu kepada wartawan usai menghadiri sidang dengar keterangan di lembaga legislatif Taiwan yang membahas pertahanan nasional.

Menteri Pertahanan Chiu Kuo-cheng berbicara kepada anggota parlemen di Taipei, Taiwan, 25 Maret 2021. (Foto: REUTERS/Ann Wang)

“Taiwan harus mengandalkan dirinya sendiri, dan jika ada teman atau kelompok lain yang dapat membantu kita, maka seperti yang saya katakan sebelumnya, kita senang mendapatkannya, tetapi kita tidak dapat sepenuhnya bergantung pada mereka,” katanya.

Ketegangan antara Taiwan dan China telah meningkat ke level tertinggi dalam beberapa dekade. Beijing mengirimkan sejumlah jet tempur ke wilayah udara internasional dekat pulau itu untuk menunjukkan keseriusan klaimnya atas Taiwan.

Jet tempur PLA J-16 China terbang di lokasi yang dirahasiakan. China menerbangkan lebih dari 30 pesawat militer menuju Taiwan pada 2 Oktober 2021. (Foto: AP)

Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan bahwa China akan memiliki kemampuan komprehensif untuk menyerang pulau itu pada tahun 2025.

China mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayah nasionalnya meskipun pulau itu telah memiliki pemerintahan sendiri sejak memisahkan diri pada 1949 setelah perang saudara yang berlangsung lama.

Chiu menyebut ketegangan yang meningkat antara China dan Taiwan saat ini sebagai yang paling parah dalam 40 tahun.

BACA JUGA: China dan Taiwan Saling Kecam Soal Masa Depan Wilayah 

Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mengatakan dalam sebuah wawancara dengan CNN yang disiarkan Kamis bahwa ia yakin AS akan membela Taiwan jika China mengambil tindakan terhadap pulau itu.

"Saya memiliki keyakinan itu mengingat hubungan jangka panjang yang kami miliki dengan AS dan juga dukungan dari rakyat serta Kongres AS," kata Tsai.

Pekan lalu, Presiden AS Joe Biden mengeluarkan pernyataan yang tampaknya bertentangan dengan kebijakan AS yang berlaku terhadap Taiwan selama puluhan tahun. Ia mengatakan AS berkomitmen untuk melindungi pulau itu jika China menyerangnya.

BACA JUGA: Presiden Tsai: Taiwan Tidak Inginkan Konfrontasi

AS memiliki kebijakan strategis yang ambigu terhadap Taiwan. Amerika belum pernah secara tegas mengatakan akan mempertahankan pulau itu jika menghadapi serangan. Namun, AS juga memiliki kebijakan untuk mendukung pertahanan diri pulau itu, termasuk dengan menyediakan senjata, sebagaimana dinyatakan dalam undang-undang mengenai hubungan dengan Taiwan.

Gedung Putih belakangan mengatakan pernyataan Biden itu tidak mencerminkan perubahan kebijakan AS terhadap pulau tersebut. [ab/uh]