Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan pada Rabu (17/7) bahwa negaranya bersedia membuat kesepakatan dengan Hizbullah apabila kelompok itu menarik para pejuangnya dari garis depan. Akan tetapi, Gallant memperingatkan kelompok militan Lebanon itu bahwa Israel dapat meluncurkan serangan baru “dengan seketika.”
“Jika Hizbullah ingin melakukan kesepakatan dengan kami dan mewujudkan situasi di mana mereka meninggalkan garis perbatasan dan wilayah di balik (Sungai) Litani bersama pasukan mereka, sebagaimana ditetapkan dalam resolusi PBB, kami bersedia melakukannya dengan mereka,” kata Gallant saat mengunjungi pasukan di wilayah Israel utara.
Kepala pertahanan Israel itu menambahkan, kesepakatan itu bisa tercapai terlepas dari situasi di Gaza.
Hizbullah sebelumnya mengatakan pihaknya akan menghentikan pertempuran melawan Israel jika tercapai kesepakatan gencatan senjata di Gaza.
BACA JUGA: Hizbullah Sebut Komandan Seniornya Tewas dalam Serangan IsraelSementara itu, Israel telah secara terbuka mendesak implementasi penuh resolusi Dewan Keamanan PBB, yang mengakhiri perang 34 hari antara Israel dan Hizbullah pada tahun 2006.
Dalam resolusi itu, Hizbullah harus menarik pasukan mereka yang berada di bagian utara Sungai Litani, yang terletak lebih dari 20 kilometer di utara perbatasan Lebanon-Israel.
Sejak berkecamuknya perang Israel-Hamas pada 7 Oktober lalu, serangan udara Israel ke Lebanon telah menewaskan lebih dari 450 orang, yang sebagian besarnya anggota Hizbullah, tapi juga mencakup 90 warga sipil dan nonkombatan.
Di sisi Israel, 21 tentara dan 13 warga sipil tewas. [rd/em]