Hizbullah mengatakan sebuah serangan Israel telah menewaskan seorang komandan senior kelompok yang bermarkas di Lebanon itu, di tengah ketegangan yang meningkat di antara kedua negara.
Pernyataan dari Hizbullah menyebutkan bahwa komandan itu, Mohammad Naamah Nasser, tewas dalam sebuah serangan di kota pesisir Tyre hari Rabu (3/7). Taleb Abdallah, komandan Hizbullah lainnya, tewas dalam serangan udara Israel terpisah bulan lalu.
Sejak 7 Oktober, ketika perang di Gaza kembali mengemuka setelah serangan Hamas ke Israel, Hizbullah terlibat dalam aksi baku tembak lintas perbatasan dengan pasukan Israel hampir setiap hari. Hamas dan Hizbullah, yang didukung Iran, adalah sekutu.
Aksi saling serang antara kedua negara itu semakin meningkat. Hizbullah mengatakan bahwa pihaknya akan menghentikan serangan ketika gencatan senjata tercapai di Gaza. Di sisi lain, pejabat Israel memperingatkan operasi militer yang lebih besar jika Hizbullah tidak menghentikan serangan.
Bentrokan antara keduanya meningkatkan kekhawatiran pecahnya konfrontasi langsung di antara Lebanon dan Israel, sehingga memicu upaya diplomatik untuk mendinginkan suasana.
Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Selasa mendorong Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk menghindari “kebakaran hebat” di antara kedua negara. Amos Hochstein, penasihat senior untuk Presiden AS Joe Biden, telah bepergian ke Lebanon dan Israel dan dijadwalkan untuk bertemu dengan Jean-Yves Le Drian, utusan Macron untuk Lebanon, pada Rabu.
Kekerasan lintas perbatasan itu telah menewaskan sedikitnya 494 orang di Lebanon, termasuk 95 warga sipil selama hampir sembilan bulan, menurut perhitungan Agence France-Presse (AFP). Sementara di sisi Israel, menurut pihak berwenang Israel, sedikitnya 15 tentara dan 11 warga sipil tewas. [rd/uh]
Forum