China menyalahkan dukungan Amerika Serikat untuk Taiwan, Kamis (21/11), atas kegagalan menteri pertahanan kedua negara untuk bertemu pekan ini. Komentar China disampaikan setelah Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin menyebut ketidakhadiran Beijing sebagai "sangat disayangkan".
Beberapa media Amerika Serikat melaporkan pekan ini bahwa Austin berharap akan bertemu mitranya dari China Dong Jun pada pertemuan puncak regional di Laos. Ini bagian dari upaya mempertahankan kontak militer antara kedua negara adidaya tersebut.
Austin dilaporkan mengatakan China menolak pertemuan itu, dan menilai keputusan tersebut sebagai "kemunduran bagi seluruh kawasan".
Beijing membalas pada Kamis, dengan mengatakan "tanggung jawab atas tidak terwujudnya pertemuan... sepenuhnya berada di pihak Amerika Serikat." Juru bicara kementerian pertahanan China, Wu Qian, dalam pernyataan daring menulis bahwa "Amerika Serikat tidak dapat merusak kepentingan inti China terkait masalah Taiwan, sementara pada saat yang sama melakukan pertukaran dengan militer China seolah-olah tidak terjadi apa-apa."
China dan Amerika Serikat telah berselisih pendapat dalam beberapa tahun ini mengenai Taiwan, pulau berperintahan sendiri yang diklaim Beijing sebagai bagian dari wilayahnya. China menolak untuk mengesampingkan kemungkinan penggunaan kekuatan untuk merebut Taiwan suatu hari nanti.
Pada Sabtu, Presiden Xi Jinping memperingatkan mitranya dari Amerika Serikat Joe Biden bahwa dukungan untuk Taiwan adalah "garis merah yang tidak boleh dilanggar" dalam pertemuan di sela-sela KTT Kerja Sama Asia-Pasifik di Peru.
Amerika Serikat menyetujui paket penjualan senjata bernilai $2 miliar untuk Taiwan pada Oktober.
Xi juga mengatakan bahwa Beijing siap bekerja sama dengan pemerintahan penerus Biden, Donald Trump, yang masa jabatan pertamanya menghasilkan perang dagang yang merugikan antara dua ekonomi terbesar di dunia. [ka/ab]
China dan Amerika Serikat telah berselisih pendapat dalam beberapa tahun ini mengenai Taiwan, pulau berperintahan sendiri yang diklaim Beijing sebagai bagian dari wilayahnya. China menolak untuk mengesampingkan kemungkinan penggunaan kekuatan untuk merebut Taiwan suatu hari nanti.