Meningkatnya Penggunaan Ancaman Militer jadi Kebijakan Luar Negeri Turki

Kepala angkatan bersenjata Turki, Jenderal Hulusi Akar (kanan) diterima Panglima militer Iran Jenderal Mohammad Hossein Bagheri, di Teheran, Senin (2/10).

Kepala angkatan bersenjata Turki, Jenderal Hulusi Akar, berada di Teheran untuk mengadakan pembicaraan dengan pemimpin politik dan militer Iran, termasuk Presiden Hassan Rouhani.

Kunjungan Akar mendahului kunjungan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang dijadwalkan akan tiba hari Rabu. Menurut para pengamat ini terjadi ketika penggunaan dan ancaman kekuatan militer semakin menjadi bagian dari kebijakan luar negeri Turki.

Pengamat mengatakan biasanya sebelum kunjungan presiden ada persiapan yang dilakukan oleh Kementerian Luar Negeri Turki, namun agenda Jenderal Akar di Teheran sarat menunjukkan sifat militer yang kuat. Iran dan Turki mengeluarkan ancaman militer tajam yang terselubung kepada Pemerintah Daerah Kurdistan Irak, menyusul referendum kemerdekaan Kurdi bulan lalu. Referendum itu menunjukkan 92 persen penduduk menghendaki kemerdekaan.

Kantor-kantor berita hari Senin melaporkan, militer Iran telah memindahkan artileri berat ke perbatasan Kurdi Irak. Persiapan itu dilakukan bersamaan dengan tindakan angkatan bersenjata Turki yang telah berkumpul dalam jumlah besar di perbatasan Turki dengan Kurdi Irak , katanya untuk latihan militer. [ps/ii]