Menteri Keuangan AS Janet Yellen, Minggu (11/12) memperkirakan penurunan substansial inflasi AS pada tahun 2023, kecuali terjadi kejutan yang tidak terduga.
“Saya percaya pada akhir tahun depan Anda akan melihat inflasi yang jauh lebih rendah, jika tidak ada kejutan yang tidak terduga,” katanya dalam sebuah wawancara untuk acara televisi CBS ‘60 Menit’ yang dirilis hari Minggu.
Ditanya tentang kemungkinan resesi, mantan ketua Federal Reserve (yang dikenal sebagai The Fed) itu mengatakan, “Ada risiko resesi, tapi menurut saya, itu bukanlah sesuatu yang diperlukan untuk menurunkan inflasi.”
Komentar Yellen itu muncul beberapa hari sebelum The Fed diperkirakan akan memperlambat langkah agresif kenaikan suku bunga yang telah dilakukannya tahun ini. Ketua The Fed Jerome Powell telah mengirimkan telegram mengenai kenaikan suku bunga yang lebih kecil, setengah persen, ke kisaran 4,25 persen -4,5 persen, setelah empat kenaikan masing-masing 0,75 persen tahun ini.
Yellen mengatakan kepada CBS bahwa pertumbuhan ekonomi melambat secara substansial, inflasi mereda dan dia tetap optimistis pasar tenaga kerja akan tetap sehat.
Dia berharap lonjakan inflasi yang terjadi tahun ini akan berumur pendek dan mengatakan pemerintah AS telah belajar banyak dari pengalaman tentang perlunya membatasi inflasi setelah harga tinggi yang terjadi pada tahun 1970-an.
Biaya pengiriman barang telah turun dan masalah keterlambatan pengiriman barang juga telah mereda, sementara harga bensin di SPBU “turun jauh.” [lt/ka]