Menteri Keuangan Amerika Steven Mnuchin hari Senin (11/5) mengatakan, ia tidak khawatir akan dana 3 triliun dolar yang dikeluarkan pemerintah untuk meringankan krisis yang timbul akibat pandemi virus corona, karena pemerintah dapat membayar utang itu dengan suku bunga yang sangat rendah.
Sementara pandemi memaksa penutupan ribuan tempat usaha dan toko di Amerika, dan pemutusan hubungan kerja (PHK) lebih dari 30 juta orang, Kongres dan Presiden Donald Trump setuju untuk mengirim uang ke perusahaan-perusahaan dan umumnya rakyat Amerika untuk membantu mereka mengatasi krisis.
Pandemi terjadi begitu cepat, sementara uang itu baru dicetak, sehingga tidak tercakup oleh pendapatan pajak saat ini. Tetapi Mnuchin mengatakan kepada stasiun televisi CNBC bahwa ia tidak khawatir.
"Salah satu alasan yang membuat saya merasa nyaman kita membelanjakan semua uang ini adalah karena suku bunga sangat rendah," ujar Mnuchin.
BACA JUGA: AS Larang Perusahaan Besar Minta Pinjaman ke Kantor Usaha Kecil“Dan kami memanfaatkan pinjaman jangka panjang. Antara 10 tahun, 20 tahun, dan 30 tahun. Kami meminjam banyak sekali uang untuk jangka panjang sehingga kami dapat mengunci bunga untuk 3 triliun dolar ini untuk jangka waktu yang sangat lama," imbuhnya.
Suku bunga Treasury jangka panjang mendekati level terendah yang pernah ada. Bunga obligasi 10-tahun adalah 0,68% pada hari Senin, turun dari 1,87% pada bulan Desember. Obligasi 30-tahun diperdagangkan pada 1,38%, turun dari 4,5% pada tahun 2011.
Namun, Menteri Keuangan itu mengatakan, pemerintah tidak akan membiayai kembali utang yang ada.
"Kami jelas tidak ingin terlalu banyak mencampuri pasar," ujar Mnuchin. “Menurut saya, kita tidak perlu membeli kembali hutang. Saya pikir kita memiliki peluang luar biasa tanpa harus membeli kembali utang.”
BACA JUGA: Tingkat Pengangguran di AS Capai 14,7 PersenPada hari Jumat, pemerintah mengatakan, tingkat pengangguran di negara itu untuk bulan April adalah 14,7%, tertinggi sejak Depresi Besar pada tahun 1930-an.
Pada hari Minggu, Mnuchin mengatakan, tingkat pengangguran bisa mencapai 25% sebelum turun pada paruh kedua tahun ini.
Dengan kematian akibat virus corona sejauh ini tercatat 80.000, Amerika mencatat lebih banyak kematian dibandingkan jumlah kematian di negara lain di seluruh dunia. Sampai Agustus, beberapa analis kesehatan meramalkan, orang yang meninggal di Amerika akibat virus corona bisa mencapai 137.000. [ka/jm]