Sekutu lama Angela Merkel telah mendesak komunitas Muslim di Jerman untuk mengembangkan "Islam Jerman" berdasarkan liberalisme dan toleransi, dengan mengatakan bahwa gelombang pengungsi, banyak diantaranya Muslim, adalah tantangan untuk masyarakat secara umum.
Menteri Keuangan Wolfgang Schaeuble menyerukan toleransi, dengan mengatakan bahwa kedatangan puluhan ribu migran memerlukan pengertian yang lebih baik di antara warga Jerman mengenai apa yang penting bagi mereka dan bagaimana mereka ingin hidup.
Hampir satu juta migran dari Timur Tengah dan Afrika, datang ke Jerman tahun lalu, memicu ketegangan sosial dan meningkatkan dukungan bagi partai sayap kanan Alternatif untuk Jerman (AfD), yang mengatakan Islam tidak selaras dengan konstitusi.
Kedatangan sejumlah besar pengungsi telah membuat masyarakat tegang dan memunculkan kekerasan dan serangan dari kelompok ultra-kanan terhadap tempat-tempat penampungan migran, terutama di Jerman bagian timur.
Schaeuble dari partai Merkel Demokrat Kristin (CDU) itu mengatakan: "Tidak diragukan lagi, peningkatan jumlah Muslim di negara kita saat ini merupakan tantangan terhadap keterbukaan pikiran dari masyarakat umum."
Dalam sebuah artikel untuk surat kabar konservatif Welt am Sonntag, ia menambahkan: "Daerah asal mayoritas pengungsi menunjukkan bahwa kita akan semakin berurusan dengan orang-orang dari lingkaran budaya yang cukup berbeda dari sebelumnya."
Ia mengakui bahwa serangan-serangan seksual oleh para migran di Cologne dan dua serangan oleh migran yang diklaim oleh kelompok militan Negara Islam (ISIS) selama musim panas telah merusak suasana.
"Kita tidak seharusnya, dalam situasi yang lebih tegang seperti ini, memunculkan atmosfer yang membuat orang-orang yang terintegrasi dengan baik di Jerman merasa asing," ujarnya.
Meski ada peningkatan jumlah serangan xenofobik di Jerman, Schaeuble mengatakan ia yakin mayoritas Jerman akan mengatakan: "Ya, kami ingin anda jadi bagian kami."
Krisis migran dan integrasi sejumlah besar pengungsi telah memunculkan keraguan atas prospek Merkel untuk terpilih kembali.
Para sekutunya di Bavaria, Serikat Sosial Kristen (CSU), selalu menyalahkan kebijakan pintu terbukanya untuk pengungsi sebagai sebab buruknya kinerja CDU dalam pemilihan negara bagian dan ingin membatasi jumlah migran yang datang ke Jerman menjadi 200.000 per tahun.
Schaeuble menekankan dalam sebuah konferensi tahunan mengenai Islam Selasa lalu bahwa semua keyakinan adalah bagian dari Jerman, mengulangi pandangan yang diutarakan Merkel tahun 2015 di puncak popularitas gerakan akar rumput anti-Islam PEGIDA. [hd]