Menteri Keuangan Janet Yellen, Jumat (13/1), memberi tahu Kongres bahwa Amerika diproyeksikan mencapai pagu utang (batas tertinggi utang pemerintah) pada Kamis (19/1) dan kemudian akan menggunakan "tindakan luar biasa" untuk menghindari gagal bayar.
Dalam surat kepada pimpinan DPR dan Senat, Yellen mengatakan tindakannya akan mengulur waktu sampai Kongres bisa menyetujui undang-undang yang akan menaikkan otoritas pinjaman negara itu $31,4 triliun atau menangguhkannya lagi untuk suatu periode.
Namun, Yellen menyatakan, “penting agar Kongres bertindak segera." “Kegagalan untuk memenuhi kewajiban pemerintah akan menyebabkan kerusakan yang tidak bisa diperbaiki pada ekonomi Amerika, mata pencaharian semua orang Amerika, dan stabilitas keuangan global,” katanya.
BACA JUGA: Menkeu AS: Mengakhiri Perang Ukraina adalah 'Cara Terbaik' Perbaiki Ekonomi DuniaDalam Kongres yang baru, debat pagu utang hampir pasti akan memicu pertikaian politik antara anggota fraksi Republik, yang kini menguasai DPR dan ingin memotong anggaran belanja, dan Presiden Joe Biden dan fraksi Demokrat, yang dalam dua tahun ini menikmati kendali satu partai.
Gedung Putih bersikeras tidak akan membiarkan kredit negara disandera oleh tuntutan anggota fraksi Republik.
Yellen mengatakan bahwa walaupun Departemen Keuangan tidak bisa memperkirakan berapa lama tindakan luar biasa akan memungkinkan Amerika terus membayar kewajiban pemerintah, "tidak mungkin uang tunai dan tindakan luar biasa akan habis sebelum awal Juni." [ka/pp]