Menko Bidang Perekonomian, Chairul Tanjung menegaskan pemerintah akan terus berupaya memperbaiki iklim investasi diantaranya lebih transparan dibanding sebelumnya.
JAKARTA —
Pertemuan tertutup antara Menko Chairul Tanjung dengan para duta besar dan pengusaha asing berlangsung di Kemenko Perekonomian di Jakarta, Kamis (19/6). Dalam pertemuan juga hadir Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Robert Blake dan pertemuan berlangsung sekitar empat jam, namun para duta besar serta pengusaha tidak bersedia berkomentar mengenai hasil pertemuan.
Kepada pers Menko Chairul Tanjung mengatakan pertemuan membahas berbagai persoalan yang dihadapi para pengusaha asing yang berinvestasi di Indonesia.
“Yang datang tadi adalah chambers internasional, chambersnya Amerika, ada Korea, ada Uni Eropa, ada Australia, menyampaikan keluhan-keluhan atas hambatan yang mereka dapatkan pada mereka melaksanakan investasi di Indonesia," jelas Menko Chairul Tandjung.
Menurut Menko Perekonomian, dalam pertemuan tersebut mengungkapkan berbagai keluhan yang pada intinya menyangkut kepastian hukum, tenaga kerja, serta proses-proses kepastian dalam proses mengurus perizinan di Indonesia.
Menko Chairul Tanjung menegaskan, pemerintah akan terus berupaya memperbaiki iklim investasi diantaranya lebih transparan dibanding sebelumnya. Untuk itu kedepannya nanti , ditambahkan Menko Chairul Tanjung, pengusaha asing yang berminat berinvestasi di Indonesia tidak lagi melalui birokrasi panjang karena harus bertemu langsung dengan para pengambil keputusan, melainkan seluruh sistem online.
“Filosofisanya saya sampaikan bahwa permasalahan yang mereka hadapi sama juga dengan permasalahan yang dihadapi pengusaha Indonesia, bahkan juga dihadapi oleh pengusaha BUMN. Permasalahan yang mereka hadapi itu bukan spesifik hanya untuk foreign investor. Oleh karenanya pemerintah sedang berupaya keras menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada yang sistemik sifatnya ini juga dengan sistem karena kalau case by case itu kan nanti akan terjadi lagi, tetapi sistemnya yang kita lakukan," jelas Menko Chairul Tandjung.
Menko Chairul Tanjung juga menegaskan, pemerintah akan lebih fleksibel dibanding sebelumnya dalam menerapkan berbagai kebijakan kepada para pengusaha, termasuk diantaranya pemberian insentif pajak.
“Kalau masalah-masalah menyangkut insentif-insentif itu kita bisa bicarakan, tetapi yang pasti bawa bos anda datang ke Indonesia mintanya apa, kita negosiasi, kita harus menyiapkan, insentif harus diberikan bukan kepada yang investasinya besar tetapi harus diberikan juga kepada yang menyerap banyak tenaga kerja,” lanjutnya.
Tahun ini pemerintah menargetkan pemasukan negara melalui investasi sebesar Rp 450 trilyun, naik dibanding realisasi investasi tahun lalu sebesar Rp 400 trilyun. Investor asing yang paling banyak berinvestasi di Indonesia adalah Amerika Serikat, disusul Jepang, China dan Korea.
Dari Jakarta, Iris Gera melaporkan untuk VoA Washington
Kepada pers Menko Chairul Tanjung mengatakan pertemuan membahas berbagai persoalan yang dihadapi para pengusaha asing yang berinvestasi di Indonesia.
“Yang datang tadi adalah chambers internasional, chambersnya Amerika, ada Korea, ada Uni Eropa, ada Australia, menyampaikan keluhan-keluhan atas hambatan yang mereka dapatkan pada mereka melaksanakan investasi di Indonesia," jelas Menko Chairul Tandjung.
Menurut Menko Perekonomian, dalam pertemuan tersebut mengungkapkan berbagai keluhan yang pada intinya menyangkut kepastian hukum, tenaga kerja, serta proses-proses kepastian dalam proses mengurus perizinan di Indonesia.
Your browser doesn’t support HTML5
Menko Chairul Tanjung menegaskan, pemerintah akan terus berupaya memperbaiki iklim investasi diantaranya lebih transparan dibanding sebelumnya. Untuk itu kedepannya nanti , ditambahkan Menko Chairul Tanjung, pengusaha asing yang berminat berinvestasi di Indonesia tidak lagi melalui birokrasi panjang karena harus bertemu langsung dengan para pengambil keputusan, melainkan seluruh sistem online.
“Filosofisanya saya sampaikan bahwa permasalahan yang mereka hadapi sama juga dengan permasalahan yang dihadapi pengusaha Indonesia, bahkan juga dihadapi oleh pengusaha BUMN. Permasalahan yang mereka hadapi itu bukan spesifik hanya untuk foreign investor. Oleh karenanya pemerintah sedang berupaya keras menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada yang sistemik sifatnya ini juga dengan sistem karena kalau case by case itu kan nanti akan terjadi lagi, tetapi sistemnya yang kita lakukan," jelas Menko Chairul Tandjung.
Menko Chairul Tanjung juga menegaskan, pemerintah akan lebih fleksibel dibanding sebelumnya dalam menerapkan berbagai kebijakan kepada para pengusaha, termasuk diantaranya pemberian insentif pajak.
“Kalau masalah-masalah menyangkut insentif-insentif itu kita bisa bicarakan, tetapi yang pasti bawa bos anda datang ke Indonesia mintanya apa, kita negosiasi, kita harus menyiapkan, insentif harus diberikan bukan kepada yang investasinya besar tetapi harus diberikan juga kepada yang menyerap banyak tenaga kerja,” lanjutnya.
Tahun ini pemerintah menargetkan pemasukan negara melalui investasi sebesar Rp 450 trilyun, naik dibanding realisasi investasi tahun lalu sebesar Rp 400 trilyun. Investor asing yang paling banyak berinvestasi di Indonesia adalah Amerika Serikat, disusul Jepang, China dan Korea.
Dari Jakarta, Iris Gera melaporkan untuk VoA Washington