Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Indonesia yang didampingi oleh panglima TNI dan para pejabat keamanan, Kamis (18/4) mengatakan bahwa aparat keamanan akan menindak tegas setiap upaya untuk mengganggu ketertiban umum sementara tabulasi hasil resmi dari pemilihan presiden dan legislatif berlangsung.
Hasil awal dari pemilihan hari Rabu (17/4) menurut berbagai lembaga survei menunjukkan Presiden Joko Widodo unggul, tetapi penantangnya, Prabowo Subianto, juga telah mengklaim sebagai pemenang.
Menteri Polhukam Wiranto yang didampingi oleh Kapolri dan kepala semua angkatan TNI mengatakan dalam jumpa pers bahwa aparat penegak hukum akan bertindak tegas terhadap segala ancaman bagi ketertiban dan keamanan.
Dia mengatakan warga yang menggunakan hak pilih mencapai 80,5 persen sehingga siapa pun pemenang dalam pemilihan presiden ini memiliki “legitimasi tinggi.” Komisi Pemilihan Umum diwajibkan untuk mengumumkan resmi selambatnya tanggal 22 Mei.
Hasil quick count atau “hitung cepat” berdasarkan sampel TPS oleh yang dilakukan oleh lembaga-lembaga survei menunjukkan bahwa Joko Widodo memperoleh 54-55 persen suara. Sementara itu, dalam jumpa pers Rabu malam (17/4), Prabowo Subianto mengklaim telah memenangkan 62 persen suara. Pasangannya, Sandiaga Uno, tidak hadir dalam jumpa pers itu. [lt]