Kementerian pertahanan Rusia mengatakan lebih banyak lagi pesawat tempurnya meninggalkan Suriah hari Rabu (16/3), sementara PBB di Jenewa melangsungkan lebih banyak pembicaraan perdamaian tidak langsung dengan pihak-pihak yang berperang di Suriah.
Sementara, Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry hari Selasa (15/3) mengatakan akan bertolak ke Rusia pekan depan untuk berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin tentang penarikan mundur pasukannya dari Suriah dan prospek perdamaian di negara yang dikoyak perang itu.
“Kami telah mencapai tahap yang sangat penting dalam proses ini,” ujar Kerry ketika mengumumkan lawatan itu.
“Ini adalah hal yang tidak boleh disia-siakan. Saat ini kita bisa mengambil langkah-langkah untuk mengakhiri perang dan pertumpahan darah,” tambahnya.
Kerry mengatakan akan bertemu Presiden Putin dan sekaligus Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov tentang “bagaimana bisa mendorong proses politik ini”.
Tetapi diplomat tinggi Amerika itu mengingatkan bahwa “perdamaian abadi mustahil dicapai tanpa transisi politik yang sesungguhnya” dari rejim Presiden Suriah Bashar Al Assad, yang berkeras tidak akan mundur.
Berita lawatan Kerry ke Moskow muncul ketika perundingan perdamaian Suriah hari kedua dilanjutkan di Jenewa dan personil militer pertama Rusia kembali dari Suriah, disambut oleh kerumunan massa yang bersorak sorai.
Stasiun televisi Rusia memperlihatkan tiga pesawat tempur Sukhoi 34 mendarat di sebuah pangkalan udara di bagian selatan Rusia, beberapa pilot yang mengenakan helm dan jaket penerbang disambut oleh para pendukung yang kemudian menggotong mereka beramai-ramai. Suasana itu diramaikan dengan kibaran bendera Rusia, balon berwarna merah – putih dan biru, sebuah band memainkan “Mars Penerbang” era Stalin dan juga lagu kebangsaan Rusia. [em/ii]