Rencana perdamaian Timur Tengah yang sudah berumur sepuluh tahun, sekarang tiba-tiba muncul lagi sebagai kemungkinan untuk menembus jalan buntu antara Israel dan Palestina.
Pejabat senior Palestina mengatakan hari Minggu bahwa Menteri LN Amerika John Kerry yang sedang berkunjung, menyatakan minatnya untuk menghidupkan kembali rencana perdamaian Arab itu, yang diajukan tahun 2002 oleh Raja Saudi Abdullah, yang waktu itu masih menjadi putra mahkota.
Dunia Arab menawarkan perdamaian yang menyeluruh dengan Israel, dengan syarat Israel menarik diri dari semua kawasan yang disebutnya dalam perang tahun 1967. Sejumlah pejabat Arab mengukuhkan bahwa Liga Arab akan membahas hal itu hari senin.
Usul Arab Saudi kemudian didukung oleh Liga Arab yang beranggotakan 22 negara dalam pertemuan puncaknya di Beirut. Kalau diterima, rencana itu akan menganggap konflik Israel-Palestina selesai dan dunia Arab akan membuka hubungan normal dengan Israel. Tapi rencana itu dibayangi oleh pertempuran sengit antara Israel dan Palestina dan disambut dengan rasa skeptis oleh Israel.
Namun, masih ada berbagai kendala untuk menjalankan rencana perdamaian itu. Israel belum melunakkan keberatannya atas rencana itu, dan pihak Palestina menolak permintaan Kerry supaya diadakan perubahan pada rencana perdamaian itu.
Dunia Arab menawarkan perdamaian yang menyeluruh dengan Israel, dengan syarat Israel menarik diri dari semua kawasan yang disebutnya dalam perang tahun 1967. Sejumlah pejabat Arab mengukuhkan bahwa Liga Arab akan membahas hal itu hari senin.
Usul Arab Saudi kemudian didukung oleh Liga Arab yang beranggotakan 22 negara dalam pertemuan puncaknya di Beirut. Kalau diterima, rencana itu akan menganggap konflik Israel-Palestina selesai dan dunia Arab akan membuka hubungan normal dengan Israel. Tapi rencana itu dibayangi oleh pertempuran sengit antara Israel dan Palestina dan disambut dengan rasa skeptis oleh Israel.
Namun, masih ada berbagai kendala untuk menjalankan rencana perdamaian itu. Israel belum melunakkan keberatannya atas rencana itu, dan pihak Palestina menolak permintaan Kerry supaya diadakan perubahan pada rencana perdamaian itu.