Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, Selasa (19/3), menyatakan bahwa seluruh populasi Gaza menderita "tingkat kerawanan pangan yang akut." Dia menekankan perlunya meningkatkan bantuan kemanusiaan yang dikirim ke wilayah Palestina.
“Menurut standar yang paling diakui dalam hal ini, 100 persen populasi di Gaza mengalami tingkat kerawanan pangan akut yang parah. Itu adalah pertama kalinya seluruh populasi diklasifikasikan demikian,” ungkapnya dalam konferensi pers di Filipina.
Pernyataan Blinken disampaikan menjelang kedatangannya ke Arab Saudi dan Mesir, untuk membahas upaya mengamankan gencatan senjata di Gaza dan meningkatkan pengiriman bantuan.
Sebuah evaluasi keamanan pangan yang didukung oleh PBB pada Senin memperingatkan bahaya kelaparan "sangat parah” yang tengah menimpa separuh penduduk Gaza. Mereka memproyeksikan bencana kelaparan akan melanda bagian utara wilayah tersebut pada Mei, kecuali ada intervensi yang mendesak.
BACA JUGA: PBB Peringatkan Gaza Utara di Ambang KelaparanMartin Griffiths, Kepala Kemanusiaan PBB, mendesak Israel untuk mengizinkan bantuan tanpa batas masuk ke wilayah Palestina yang terisolasi, seraya menambahkan bahwa pengiriman "harus dilakukan segera."
Perang Gaza yang paling berdarah terjadi setelah Hamas meyerang Israel pada 7 Oktober. Israel menanggapi insiden tersebut dengan memborbardir bom dan melakukan serangan darat di wilayah Palestina yang dikuasai Hamas.
Perang Gaza yang paling berdarah terjadi setelah Hamas meyerang Israel pada 7 Oktober. Israel menanggapi insiden tersebut dengan membombardir dan melakukan serangan darat di wilayah Palestina yang dikuasai Hamas tersebut. [ah/rs]
Kemitraan Klasifikasi Fase Ketahanan Pangan Terpadu (IPC) mengatakan pada Senin bahwa meskipun kriteria teknis untuk disebut sebagai kelaparan belum terpenuhi, tetapi “semua bukti menunjukkan adanya percepatan besar dalam kematian dan kekurangan gizi”. [ah/rs]